Kelemahandan Keunggulan Rekrutmen Karyawan Melalui Orang Dalam (Internal) (EVA), Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM), Change Management, Outsourcing, Competency Based Human Resource Management, Performance Management, Value Based Management, 7 Habits dan BCG Matrix.
Bisnis apa pun menghadapi banyak masalah dan mencari metode baru untuk mengoptimalkan dana dan memotong biaya produksi. Sebagai cara untuk pengoptimalan, perusahaan kemungkinan besar memberikan perhatian sebanyak mungkin pada situs web, teknologi pemasaran, dan pengembangan aplikasi. Masih meningkatkan hasil rantai pasokan kemungkinan akan membawa lebih banyak manfaat bagi perusahaan. Solusi transformasi digital Transformasi digital akan membantu bisnis di seluruh dunia menjadi lebih efisien dan transparan. Rantai pasokan modern mendapatkan akses ke lebih banyak informasi dan teknologi daripada sebelumnya, menciptakan rantai pasokan digital baru. Namun, rantai pasokan digital semakin berkembang berdasarkan penggunaan "teknologi pintar," seperti solusi perangkat lunak cerdas, Internet of Things IoT, Kecerdasan Buatan, Data Besar, dan, Blockchain mengubah manufaktur dan logistik dengan menyediakan tingkat visibilitas dan peluang baru untuk meningkatkan operasi secara keseluruhan. Solusi perangkat lunak manajemen rantai pasokan yang cerdas Ada banyak solusi perangkat lunak berbeda untuk manajemen rantai pasokan yang menyediakan pelacakan, pengendalian kelebihan stok, peramalan permintaan, serta teknologi dan fitur perencanaan inventaris. Jadi, ketika perusahaan merasa bahwa sumber daya yang ada untuk manajemen rantai pasokan tidak cukup, perusahaan harus mencari solusi perangkat lunak yang cerdas. Ada persyaratan signifikan yang harus diperhatikan perusahaan, seperti waktu implementasi alat ke dalam proses perusahaan dan kemungkinan integrasi dengan sistem ERP mereka. Selain itu, tingkat fleksibilitas perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan juga memegang peranan penting. Utilitas seperti Streamline menyediakan solusi yang dibuat dengan sengaja sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Perangkat lunak ini penting untuk mengelola bisnis dalam berbagai ukuran dengan memperkirakan permintaan di masa depan, mengoptimalkan inventaris, dan melepaskan modal yang dibekukan. Untuk menggambarkan hal ini, Streamline menggunakan dekomposisi deret waktu, model permintaan terputus-putus, dan algoritme pengambilan keputusan mirip manusia yang memilih model yang sesuai untuk setiap produk. Pendekatan ini sangat tahan terhadap pemasangan yang berlebihan. Ia tidak mencoba menyesuaikan permintaan yang tidak teratur, tetapi pada saat yang sama, ia mampu menangkap semua ketergantungan yang diamati dengan jelas seperti musim, tren, dan perubahan level. Streamline bertujuan untuk memilih model paling sederhana yang masih menangkap dependensi dalam data yang merupakan satu-satunya cara untuk menghasilkan perkiraan yang akurat. Pertukaran antara kesederhanaan model dan kesesuaian data akhirnya menghasilkan akurasi setinggi mungkin. Solusi SCM yang cerdas akan memberi Anda visibilitas inventaris Anda yang tak tertandingi, termasuk biaya dan dokumen yang terkait, saat bergerak melalui rantai pasokan Anda. Ini juga harus memberikan tingkat detail yang paling terperinci dan memungkinkan Anda mengelola masalah dengan pengecualian. Dan inilah tepatnya cara kerja Streamline. Teknologi Internet of Things IoT di bidang logistik IoT digunakan oleh bisnis untuk merampingkan operasi dengan secara bersamaan menghubungkan berbagai perangkat yang mendukung web. Pasar bisnis dari pertanian hingga manufaktur menghadapi masalah pada setiap langkah dalam proses produksi dan transportasi. Ada banyak tantangan yang dapat membuat atau menghancurkan rantai pasokan seperti keterlambatan transportasi, pemantauan kargo yang lemah, pencurian, kesalahan operator, kegagalan TI yang sudah ketinggalan zaman. Semua faktor ini mengancam keuntungan dan meningkatkan tekanan biaya, yang tetap tak henti-hentinya, apa pun bisnisnya. Terutama jika menyangkut barang yang mudah rusak, konsekuensinya melampaui garis bawah. 30% penuh dari semua produk dan produk yang mudah rusak tidak pernah berhasil sepenuhnya dari pertanian ke meja, menurut IoT baru-baru ini. Ini adalah kasus limbah yang menyedihkan namun merupakan kesempatan untuk menerapkan teknologi tinggi ke titik sakit yang berdampak pada pertumbuhan populasi dan area di mana kerawanan pangan semakin tinggi. Dengan mempertimbangkan semua fakta di atas, nilai dari platform logistik yang terhubung tidak perlu dipertanyakan lagi. Dan generasi berikutnya dari manajemen rantai pasokan yang sukses— yang dikenal sebagai logistik memanfaatkan komputasi edge dan Internet of Things IoT untuk menghasilkan mekanisme umpan balik otomatis, rasa dan respons waktu nyata. Ini juga akan menempatkan keamanan siber dan penanganan data yang aman pada tingkat premium. Ini juga memungkinkan organisasi logistik untuk mencapai transparansi, efisiensi, pemeliharaan, otomatisasi, keselamatan pengiriman, dan pengoptimalan biaya di seluruh proses rantai Buatan dalam perangkat lunak peramalan permintaan AI memberdayakan rantai pasokan dengan kemampuan untuk merampingkan hampir setiap proses dalam rantai hingga ke pengguna akhir yang memberikan peluang bisnis untuk membuat keputusan secara bersamaan berdasarkan data waktu nyata. Salah satu kunci AI adalah kemampuannya untuk belajar dan beradaptasi. Menggunakan teknologi pembelajaran mendalam, AI sangat cocok untuk proses yang teliti dan rawan kesalahan manusia. Untuk menggambarkan hal ini, AI dapat meningkatkan identifikasi level stok atau memenuhi pesanan dengan menganalisis data dan mempelajari peristiwa sebelumnya. Selain itu, teknologi ini dapat menggunakan data historis dalam jumlah besar untuk belajar dari kesalahan. Jika terjadi kesalahan, itu tidak akan dilakukan lagi. Intinya, AI dapat membuat keputusan yang lebih baik dengan lebih cepat. Penyederhanaan ini dapat diterapkan di seluruh rantai pasokan Anda untuk hasil yang luar biasa. Aspek lain yang berpotensi besar dimiliki AI adalah pengoptimalan logistik. Solusi cerdas semacam itu dapat diterapkan untuk mobil tanpa pengemudi yang dapat mengurangi waktu tunggu dan biaya tenaga kerja manusia. Selain itu, kendaraan ini lebih efisien dan memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi saat mengemudi dibandingkan manusia. Ada banyak perusahaan yang bekerja untuk merilis truk semi listrik dengan beberapa kemampuan tanpa pengemudi seperti Tesla, Nissan dan lain-lain. Inovasi semacam itu memiliki potensi besar untuk merevolusi transportasi dalam industri rantai pasokan secara umum dan akan mempengaruhi pemasok lain pada khususnya. Pendekatan Big Data di bidang manufaktur Data besar dan analitik sudah dapat membantu meningkatkan produksi. Misalnya, proses produksi padat energi dapat dijadwalkan untuk memanfaatkan fluktuasi harga listrik. Data tentang parameter manufaktur, seperti gaya yang digunakan dalam operasi perakitan atau perbedaan dimensi antar bagian, dapat diarsipkan dan dianalisis untuk mendukung analisis akar penyebab kerusakan, bahkan jika terjadi bertahun-tahun kemudian. Pengolah dan produsen benih pertanian menganalisis kualitas produk mereka dengan berbagai jenis kamera secara real-time untuk mendapatkan penilaian kualitas setiap benih. Internet of Things, dengan jaringan kamera dan sensornya pada jutaan perangkat, dapat memungkinkan peluang manufaktur lainnya di masa mendatang. Pada akhirnya, informasi langsung tentang kondisi mesin dapat memicu produksi suku cadang cetak 3D yang kemudian dikirim oleh drone ke pabrik untuk bertemu dengan seorang insinyur, yang mungkin menggunakan kacamata augmented reality untuk panduan saat mengganti suku cadang. Teknologi blockchain untuk pengoptimalan bisnis Ada banyak cara berbeda untuk mengimplementasikan teknologi terkenal ini. Terlepas dari hype dan janji besar untuk mengurangi biaya transaksi secara dramatis, agar realistis, teknologi blockchain berpotensi untuk digunakan dalam logistik untuk mencatat dan melacak sebagian besar transaksi. Salah satu masalah terbesar dengan data saat ini adalah proses pencatatan dan penyimpanannya. Di satu sisi, informasi tentang transaksi perusahaan disimpan secara pribadi tanpa buku besar utama dari semua aktivitas yang tersedia. Di sisi lain, data ini sering didistribusikan ke seluruh departemen perusahaan atau tenaga kerja tertentu secara internal, yang menjadikan koordinasi transaksi sebagai upaya yang memakan waktu dan rawan kesalahan. Sebaliknya, dalam sistem blockchain, tidak perlu mempekerjakan pihak ketiga untuk verifikasi transaksi atau proses transfer. Selain itu, dalam sistem berbasis blockchain, semua transaksi diamankan dan diverifikasi dalam hitungan detik karena buku besar direplikasi dalam sejumlah besar database yang identik. Akibatnya, dalam waktu dekat blockchain akan membantu mengatasi masalah ini dalam logistik dan meningkatkan efisiensi dalam proses rantai pasokan. Manfaat utama penggunaan teknologi ini adalah untuk mencapai transparansi data dan mendapatkan akses ke pemangku kepentingan yang relevan di sepanjang rantai nilai, oleh karena itu menciptakan 'sumber kebenaran tunggal'. Ringkasan Solusi Smart Supply Chain Management menghadirkan berbagai peluang untuk mengoptimalkan proses bisnis dan meningkatkan pendapatan. Pendekatan cerdas dalam meningkatkan rantai pasokan dimulai dengan perangkat lunak yang lebih baik dan lebih cerdas, yang akan menyelesaikan kesenjangan perkiraan inventaris dan meningkatkan perencanaan permintaan. Ketika faktor-faktor tersebut tidak lagi berpengaruh secara intensif terhadap perkembangan bisnis, kecepatan dan ketepatan akan menjadi titik perubahan. Dan teknologi seperti IoT, AI, Big Data, dan Blockchain akan meningkatkan perusahaan dan membuat lebih banyak proses lebih mudah. Selain itu, teknologi ini akan memungkinkan perusahaan dan secara dramatis akan meningkatkan efisiensi di setiap lapisan penyampaian layanan, tetapi jalan kami masih panjang. Ingatlah selalu bahwa tidak ada satu pil ajaib untuk semua masalah dengan logistik, perencanaan inventaris dan proses streaming, serta di mana satu alat akan memberikan hasil terbaik, yang lain tidak akan berusaha. Anda tidak pernah tahu sampai Anda mencoba.
SCMmelibatkan proses perampingan bisnis untuk memaksimalkan nilai pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif berkelanjutan di pasar. Fungsi Supply Chain Management 5 Strategi SCM yang dapat Dilakukan 1. Fokus pada Pelanggan 2. SCM yang Terintegrasi 3. Mengoptimalkan Permintaan Pelanggan 4.

Bagi Anda yang usahanya bergerak di bidang manufaktur, ritel maupun grosir, tentu tidak asing dengan istilah SCM yaitu Supply Chain Management. Hal itu dikarenakan, dalam upaya pemenuhan kebutuhan konsumen Anda akan sangat membutuhkan SCM. Bisa dikatakan jika SCM salah satu kunci sukses usaha Anda. Pada bisnis berbeda, sudah pasti juga terdapat perbedaan rantai pasokan. Hal itu bisa dipengaruhi oleh skala perusahaan yang di supply maupun pemasoknya. Kita akan bahas lebih lanjut mengenai apa itu SCM, tujuan, serta komponennya. Tidak ketinggalan, kami juga akan memberikan tips bagaimana mengoptimalkan SCM. Definisi Supply Chain Management Supply Chain Management diartikan sebagai serangkaian aktivitas yang dibutuhkan dalam membuat perencanaan, pengendalian serta distribusi produk. Prosesnya meliputi belanja bahan baku produk, aktivitas produksi dan juga pendistribusian produk kepada pelanggan. Semua dilakukan dengan cara yang paling efektif serta efisien. Baik dari segi waktu, tenaga, terutama biaya. Oleh karena SCM merupakan bidang usaha yang kompleks serta luas, maka dibutuhkan pendukung yang kuat dalam mengoperasikannya. Baik dari strategi bisnis, maupun peran teknologi untuk bisa memaksimalkan fungsi dan perannya bagi para mitra kerja. Mulai dari produsen, pemasok juga perusahaan. Dengan adanya penunjang tersebut, akan lebih mudah dalam mewujudkan apa yang menjadi tujuan dari SCM. Tujuan dari Supply Chain Management SCM Adapun tujuan Supply Chain Management SCM yang utama yaitu mengelola sekaligus mengkoordinasikan antara supply dan demand dengan cara efektif. Harapannya, dengan begitu maka akan lebih mudah mengatasi setiap kendala yang ada pada proses Supply Chain Management. Beberapa kendala yang kerap muncul diantaranya yaitu Pengelolaan hubungan baik dengan klien atau mitra Masalah pengadaan barang dan juga manajemen pemasok Identifikasi masalah juga risiko, serta solusinya Dengan mengatasi setiap kendala secara efektif dan efisien, tidak serta merta membuat bisnis SCM ini aman dari persaingan. Anda masih harus memikirkan strategi bisnis agar bisa bertahan di tengah persaingan. Sebut saja seperti variasi produk, ketersediaan dan pengiriman yang tepat waktu, juga harga yang bersaing tetapi barangnya berkualitas. Jangan lupa senantiasa membina hubungan baik dengan pihak pemasok. Pastikan juga Anda fokus dengan ketersediaan barang agar rantai pasokan berjalan lancar. Menggunakan aplikasi stok barang dapat memastikan anda tidak terlewat akan arus persediaan barang. Beberapa poin tersebut bisa dijadikan strategi supply chain management untuk bertahan di bisnis ini dan terus berkembang. Komponen pada Supply Chain Management Konsep dari Supply Chain Management meliputi cakupan yang amat luas. Oleh sebab itu sedikit kompleks untuk dipahami dalam waktu singkat. Agar mempermudah Anda dalam memahaminya, maka hal yang penting untuk diketahui adalah komponen-komponen di dalamnya. Dimana komponen tersebut berperan sebagai proses atau tahapan dari SCM itu sendiri. Mulai dari persiapan produksi, hingga produk sampai pada konsumen. Komponen Supply Chain Management tersebut meliputi beberapa hal sebagai berikut 1. Proses Perencanaan Komponen pertama yaitu proses perencanaan. Proses ini melibatkan aktivitas analisis permintaan pelanggan, rencana anggaran, tenaga kerja dan juga transportasi. Analisis permintaan konsumen atau pelanggan perlu dilakukan, agar tidak ada kekurangan atau kelebihan produksi. Pihak penjual tahu jenis produk dan jumlah yang dibutuhkan agar permintaan konsumen dapat dipenuhi. Dalam hal ini, laporan penjualan serta inventaris, bisa dijadikan landasan atau acuan bagi analisa permintaan. Tahap atau proses ini memegang peranan penting, karena dapat meminimalkan kesalahan selama masa produksi hingga produk didistribusikan ke pelanggan. 2. Pengadaan Proses atau komponen kedua yaitu terkait pengadaan. Dimana dalam proses ini, Anda harus memastikan kualitas barang, harganya juga terbaik, jumlahnya sesuai kebutuhan. Untuk bisa mewujudkan semua itu, biasanya Anda harus melalui beberapa tahapan dalam proses pengadaan barang ini, diantaranya seperti Mengajukan wacana pembelian Penilaian pengajuan pembelian Persetujuan atas pengajuan pembelian Pemesanaan barang pada pihak pemasok Dengan proses yang sedikit panjang, Anda dapat memastikan bahwa barang yang Anda sediakan memang terbaik dari segi harga maupun kualitas. 3. Proses Produksi Selanjutnya yaitu tahap produksi, yaitu mengubah bahan baku menjadi barang yang sudah jadi. Baik oleh tenaga kerja manusia maupun tenaga mesin. Proses produksi tidak boleh terhenti di tengah jalan. Sebab akan mengakibatkan kurangnya persediaan dan juga terlambatnya pengiriman. Jika sudah begitu, sudah pasti Anda akan mengecewakan pelanggan. Hal ini sudah bisa jadi satu poin kekurangan dari usaha Anda di mata pelanggan nantinya. 4. Manajemen Gudang Usai proses produksi, barang jadi atau produk yang siap dipasarkan harus disimpan di ruang penyimpanan atau gudang. Pastikan untuk selalu mencatat keluar masuknya barang di gudang dengan cermat, teliti, rapi dan teratur sehingga diperlukan aplikasi gudang untuk proses ini. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada perbedaan atau selisih antara stok fisik dengan data di pembukuan gudang. Manajemen gudang sendiri terdiri dari beberapa aktivitas mulai memasukkan barang, mengeluarkan, mengambil dan mengepak, cross docking serta stok opname. Baca juga Mengenal Metode Pencatatan Persediaan Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya 5. Pengiriman atau Distribusi Setelah barang diambil dari gudang dan dipacking, maka barang tersebut sudah siap kirim. Pastikan saat barang di packing, kurir atau bagian pengiriman berikut armadanya sudah siap sedia. Dengan begitu pengiriman bisa disegerakan dan tidak mengecewakan pelanggan. 6. Retur Barang Komponen terakhir dalam Supply Chain Management adalah pengembalian barang atau retur. Anda harus siap dengan kemungkinan risiko komplain dari pelanggan, hingga pengembalian barang atau retur, maupun permintaan uang kembali atau refund. Pastikan selalu responsif dengan keluhan pelanggan. Layanan seperti ini akan sangat membantu pelanggan dan tidak memberikan kesan buruk meski ada sesuatu yang mengecewakan. Umumnya retur maupun refund terjadi akibat adanya kerusakan pada barang, barang tidak sesuai atau berbagai keluhan lain terhadap produk Anda. Maka, memberikan respon dan layanan yang positif juga cepat, akan membantu berbagai keluhan atas produk Anda sedikit termaafkan. Strategi Supply Chain Management Sistem SCM memiliki strategi tertentu agar berhasil secara maksimal. Alasan adanya strategi ini agar proses supply chain berjalan dengan lancar dan terorganisir. Berikut strategi yang dapat Anda gunakan untuk supply chain management, diantaranya Mengetahui kondisi internal perusahaan. Memiliki kerja sama dengan banyak pemasok. Mengembangkan kemitraan. Fokus kepada pelanggan. Strategi supply chain managament sangat penting agar terjalin kerja sama yang baik antara perusahaan dengan pemasok. Selain itu, hubungan yang baik akan membawa kepada mengatasi berbagai permintaan maupun keluhan pelanggan. Supply chain management ini akan lebih tampak pengaplikasiannya pada usaha yang menghasilkan barang jadi. Bisa makanan, minuman atau kerajinan. Pastikan Anda menerapkan hal ini pada usaha Anda. Tentu saja untuk memperlancar manajemen operasional usaha. Namun sebelumnya, pastikan Anda sudah benar-benar paham tentang tujuan juga komponen dari SCM ini. Dengan begitu akan memudahkan Anda dalam mengambil keputusan serta operasional usaha bisa terus berjalan secara efektif juga efisien. Demikian penjelasan mengenai apa itu Supply Chain Management SCM. Mulai dari definisinya, tujuannya, tips strategi untuk usaha SCM, sampai dengan komponen-komponen yang meliputi prosesnya. Dari keseluruhan penjelasan di atas, kesimpulannya adalah bahwa Supply Chain Management merupakan bisnis yang kompleks dengan cakupan yang luas. Tidak heran jika melibatkan banyak proses atau aktivitas untuk memastikan kelancaran dari mulai masa produksi hingga produk bisa sampai di tangan pelanggan. Untuk mengoptimalkannya dengan cara yang lebih efektif, Anda bisa memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang. Kini sudah banyak yang menyediakan software rantai pasokan. Contohnya seperti aplikasi inventory online dari Mekari. Dengan teknologi tersebut, Anda bisa meminimalkan kesalahan juga hambatan pada proses rantai pasokan.

KeunggulanProdi. Khas dalam bidang Sistem Manufaktur dan Supply Chain Management. Lulusan Program Studi Teknik Industri dibekali dengan berbagai sertifikasi diantaranya SAP Fundamental, ERP dan Cisco. Fasilitas pembelajaran. Didukung oleh tata kelola dan sarana mumpuni, seperti Lab POSI, Lab. SIK, Lab Sistem Produksi, Lab PSKE dan Lab SCM
Pernahkah Anda membayangkan bagaimana suatu barang yang Anda gunakan sehari-hari, dari proses produksi sampai bisa ke tangan pengguna? Inilah peran penting supply chain management SCM yang terkait manajemen aliran barang atau jasa, dari bahan mentah sampai jadi produk siap pakai. Dengan manajemen supply chain yang tepat, perusahaan bisa memotong kelebihan biaya dan mengirimkan produk ke konsumen lebih cepat. Tujuan supply chain management secara umum adalah agar permintaan dan penawaran bisa supply chain management sudah ada jauh sebelum istilah tersebut diciptakan pada tahun 1982. Di era kolonial, perdagangan internasional dengan kapal sudah membuat masalah transportasi menjadi rumit dan perlu efisiensi. Selama Revolusi Industri, kemampuan untuk memproduksi barang dengan cepat dengan bantuan mesin menyebabkan kebutuhan untuk mengelola persediaan yang signifikan dan konsumsi yang Supply Chain ManagementSingkatnya, definisi supply chain management adalah manajemen terpusat dari aliran barang dan jasa dan mencakup semua proses yang mengubah bahan mentah menjadi produk chain management SCM mengontrol atau menghubungkan produksi, pengiriman, dan distribusi suatu produk secara terpusat. Hal ini dilakukan dengan menjaga kontrol yang lebih ketat atas persediaan internal, produksi internal, distribusi, penjualan, dan persediaan vendor perusahaan menciptakan jaringan pemasok yang memindahkan produk dari pemasok bahan baku ke organisasi yang berhubungan langsung dengan pengguna. Manajer supply chain bertugas mengontrol prosesnya, mengurangi biaya dan menghindari kekurangan pasokan. Prosesnya sendiri melibatkan efisiensi dalam hal penawaran bisnis untuk memaksimalkan nilai pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif di chain bertanggung jawab dalam mengarahkan dan koordinasi jasa atau kegiatan produksi, pembelian, pergudangan, dan distribusi sesuai budget. Tujuannya adalah untuk membatasi biaya dan meningkatkan akurasi, layanan pelanggan, atau Bagian dalam Supply Chain ManagementSupply chain management yang efektif bisa mengatasi kekurangan dan menekan biaya. Fokus pekerjaannya tidak hanya tentang logistik dan pembelian inventaris, tapi juga mengawasi dan mengelola seluruh operasi logistik agar lebih efisien dengan biaya produktivitas dan efisiensi di sini bisa berjalan sesuai tujuan bisnis atau perusahaan. Agar bisa berjalan dengan lancar, berikut ini adalah 5 bagian dalam supply chain management yang harus dilakukan secara Perencanaan PlanningUntuk mendapatkan hasil terbaik, prosesnya dimulai dengan perencanaan untuk mencocokkan pasokan dan permintaan supply and demand antara pelanggan dan manufaktur. Perusahaan harus memprediksi apa kebutuhan masa depan mereka dan kemudian melakukan sesuatu yang sesuai kebutuhan. Hal ini berkaitan dengan jumlah bahan baku, kapasitas produksi, keterbatasan peralatan, dan kebutuhan staf di sepanjang prosesnya. 2. Sumber SourcingProses supply chain yang efisien sangat bergantung pada hubungan yang kuat dengan pemasok. Perusahaan perlu bekerja dengan vendor untuk memasok bahan baku yang dibutuhkan selama proses manufaktur. Sebuah perusahaan mungkin dapat merencanakan dan bekerja dengan pemasok untuk mendapatkan barang lebih awal. Secara umum, yang termasuk sourcing ini adalah;memastikan bahan baku memenuhi spesifikasi manufaktur yang dibutuhkan untuk produksi harga yang dibayarkan untuk barang tersebut sesuai dengan ekspektasi pasarvendor memiliki fleksibilitas untuk mengirimkan materi darurat karena kejadian tak terdugavendor memiliki catatan pengiriman barang yang terbukti tepat waktu dan dengan kualitas yang kata lain, manajemen rantai pasokan sangat penting ketika produsen bekerja dengan barang yang mudah rusak. Dengan kata lain, perusahaan harus memperhatikan waktu tunggu dan kapasitas pemasok dapat memenuhi kebutuhan Manufaktur ManufacturingPada inti proses manajemen rantai pasokan, perusahaan mengubah bahan mentah dengan menggunakan mesin, tenaga kerja, atau kekuatan eksternal lainnya untuk membuat suatu produk yang baru. Produk akhir ini adalah tujuan akhir dari proses manufaktur, meskipun ini bukan tahap akhir dari manajemen rantai pasokan. Proses manufaktur dapat dibagi lagi menjadi beberapa tugas seperti; perakitan, pengujian, inspeksi, atau pengemasan. Selama proses manufaktur, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyimpangan dari rencana semula. Misalnya, jika perusahaan menggunakan lebih banyak bahan baku daripada yang direncanakan dan harus meninjau kembali dari Delivery & LogisticSetelah produk dibuat dan sudah ada rencana strategi penjualan, selanjutnya adalah distribusi ke konsumen atau pelanggan. Dalam hal pengiriman dan logistik, perusahaan memastikan pengiriman produk yang tepat waktu, aman, dan murah. Hal ini juga termasuk antisipasi metode distribusi cadangan jika ada kendala yang membuat proses pengiriman Pengembalian ReturningProses manajemen rantai pasokan diakhiri dengan dukungan pelanggan untuk bisa mengembalikan produk. Saat produk harus di-return, berarti ada kecacatan pada hasil akhir. Agar tidak berdampak buruk ke pelanggan, maka sudah seharusnya dipastikan ada kebijakan proses returning ini, perusahaan memastikan untuk bisa menerima produk yang dikembalikan dan melakukan pengembalian uang dengan benar untuk pengembalian yang diterima. Untuk skala yang lebih besar, perusahaan juga terbuka untuk opsi penarikan produk, memperbaiki proses transaksi, dan mengukur kepuasan pelanggan. Bagian yang sangat penting dari pengembalian pelanggan adalah komunikasi antar perusahaan untuk mengidentifikasi produk yang cacat, produk kedaluwarsa, atau barang yang tidak sesuai. Contoh Penerapan Supply Chain ManagementSetelah melampaui Walmart sebagai pengecer terbesar di dunia dalam dekade terakhir, konsep Amazon adalah contoh manajemen supply chainyang populer. Mereka memotong toko ritel dan mengirim dari pusat distribusi ke rumah konsumen secara langsung. Di mana Amazon berinovasi baik di sisi pemasok dan bagian rantai pasokan terakhir atau semua orang dapat menjual barang di Amazon karena ini adalah platform, bukan hanya toko. Akibatnya, Amazon memiliki lebih banyak barang daripada toko online lainnya, jadi ketika orang berbelanja online dari luar negeri, Amazon mudah memproduksi barang sehari-hari dengan harga murah, menurunkan penawaran pemasok, selanjutnya, gudang mereka menggunakan otomatisasi secara serius untuk menyimpan barang-barang yang akan dikirim ke tempat tujuan bersama-sama, siap untuk transportasi langsung. Terakhir, investasinya pada staf pengiriman dan teknologi membuat pengiriman 2 hari menjadi sangat mudah, dan bahkan pengiriman di hari yang sama menjadi Manajemen Supply Chain di PerusahaanSalah satu bagian paling kompleks dari manajemen supply chain adalah menangani orang-orang yang terlibat dalam prosesnya. Mereka memiliki kebutuhan, motivasi, dan target sendiri. Untuk membuat mereka semua tetap bekerja sama dengan mitra yang berafiliasi adalah sebuah tantangan, terutama ketika mencoba memenuhi tenggat waktu dan menghasilkan saja tantangan supply chain management di perusahaan?1. Bagan Organisasi dan Gaya KepemimpinanAnda perlu tahu dengan siapa Anda akan berinteraksi, dan siapa yang akan menjadi yang berikutnya dalam siklus pekerjaan, termasuk jika terjadi perombakan. Hubungan bisnis selalu berkaitan dengan orang-orang, dan tidak selalu bertahan dalam Manajemen dan Budaya PerusahaanManajemen dan budaya perusahaan termasuk hal penting saat menghasilkan kualitas produk sesuai standar. Juga selalu penting untuk bekerja dengan pemasok, menentukan orang seperti apa yang bekerja sama, dan bagaimana semua orang bertindak ketika tidak ada Alur ProdukSetelah Anda tahu bahwa Anda dapat bekerja dengan orang-orang, pastikan fasilitas mereka tidak ada kendala. Apakah mereka siap untuk pesanan dengan ukuran dan frekuensi yang Anda rencanakan, atau bahkan kebutuhan darurat dan cepat?4. Arus InformasiSama pentingnya adalah kemampuan untuk mengontrol informasi tentang aliran material sehari-hari, ketahui juga tentang produk, inventaris, dan organisasi. Apakah keamanan mereka sesuai dengan standar perusahaan atau dan industri Anda?Selebihnya, lakukan yang terbaik untuk perusahaan, dan gunakan penilaian risiko untuk menjaga seluruh rantai pasokan Anda tetap chain management adalah proses untuk menangani seluruh aliran produksi barang atau jasa demi memaksimalkan kualitas, pengiriman, pengalaman pelanggan, dan profitabilitas. Prosesnya tidak selalu terlihat sama untuk semua perusahaan. Setiap bisnis memiliki tujuan, kendala, dan kekuatannya sendiri yang dapat menghasilkan yang pasti, ini sangat penting karena dapat membantu mencapai tujuan bisnis. Misalnya, mengendalikan proses manufaktur dapat meningkatkan kualitas produk, mengurangi risiko sambil membantu membangun merek konsumen yang aspek bisnis memang seharusnya seimbang antara urusan ke dalam dan ke luar lingkup perusahaan. Di dalam atau internal perusahaan sendiri ada tim yang bekerja dengan sistem dan pola tertentu. Sebagai salah satu upaya strategis, Anda bisa menggunakan aplikasi yang mendukung fleksibilitas tim Anda.
MenurutDavid Simchi Levi,supply chain management merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai pengintegrasian yang lebih efisien dari supplier, manufacture, distributor, retailer, dan customer.Artinya barang diproduksi dalam jumlah yang tepat, pada saat yang tepat dan pada tempat yanng tepat dengan tujuan mencapai cost dari sistem secara Supply chain management SCM adalah fondasi yang mendukung pemenuhan kebutuhan konsumen yang dilakukan oleh bisnis manufaktur, ritel, dan grosir. Untuk mengelola rantai pasok secara optimal, perusahaan perlu melakukan manajemen rantai pasok dengan baik. Rantai pasokan dalam setiap bisnis bisa saja berbeda, versi paling dasarnya yakni mencakup perusahaan, pemasoknya, dan pelanggan perusahaan tersebut. Namun, untuk perusahaan yang lebih besar, maka cakupannya juga jadi semakin luas. Perusahaan besar tentu sering mengalami masalah pada bagian supply chain. Hal itu menjadi salah satu tantangan perusahaan untuk mempercepat pengembangan bisnisnya. Software Supply Chain Management dapat mengotomatiskan manajemen rantai pasok. Hal itu yang tentu dapat mempercepat pengembangan perusahaan dengan menyelesaikan masalah pada rantai pasok secara otomatis. Anda juga dapat memperkirakan rincian harga software Supply Chain Management dengan mengunduh skema perhitungan harga disini. Baca juga 7 Contoh Sistem ERP Terbaik di Tahun 2022 Daftar Isi Apa Itu Supply Chain Management? Tujuan Supply Chain Management Prinsip Supply Chain Management Proses-Proses dalam Supply Chain Management Perencanaan Pembelian atau Pengadaan Produksi Pengelolaan Gudang Pengiriman Pesanan Pengembalian Pesanan Perbedaan SCM dengan Logistik Mengoptimalkan Supply Chain Management SCM dengan Solusi Otomatis Kesimpulan Apa Itu Supply Chain Management? Supply chain management adalah rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk merencanakan, mengendalikan, dan menjalankan arus produk. Ini meliputi proses perolehan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi produk ke konsumen akhir, dengan cara yang paling efisien dan hemat biaya. Software SCM yang baik akan mendapatkan segala visibilitas dan berbagai analisis yang lengkap untuk membantu Anda dalam mengelola produk dan material secara akurat dan didesain untuk mengikuti perubahan pasar yang cepat. Menurut Investopedia, SCM adalah usaha yang luas dan kompleks yang bergantung pada setiap mitra – dari pemasok hingga produsen dan seterusnya – supaya dapat berjalan dengan baik. Tujuan dari manajemen rantai suplai adalah memaksimalkan nilai pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar. Untuk mencapainya, butuh berbagai upaya, baik strategi bisnis dan perangkat lunak khusus. Tujuan Supply Chain Management Tujuan utama SCM adalah mengelola, dan mengkoordinasi supply & demand secara efektif. Dengan demikian, masalah-masalah yang mungkin timbul di proses SCM bisa tertangani dengan efektif dan efisien. Berikut masalah-masalah yang biasa muncul Pengadaan barang dan pengelolaan supplier Manajemen hubungan dengan pelanggan atau klien Menentukan level outsourcing Dengan mengatasi masalah-masalah tersebut, bisnis Anda bisa lebih unggul dalam persaingan pasar yang makin kompetitif akhir-akhir ini. Maka dari itu, perusahaan harus menghasilkan produk-produk yang berkualitas, murah, memiliki berbagai varian yang menarik, dan diproduksi tepat pada waktunya. Sekarang, Anda dapat mengetahui besar pengeluaran yang harus Anda siapkan untuk mendapatkan Software SCM terlengkap di Indonesia melalui skema perhitungan harganya. Fungsi Supply Chain Management SCM memiliki beberapa fungsi yang dapat membantu perusahaan untuk mengelola produk dan material secara akurat. Fungsi utama dari SCM adalah untuk mengonversi bahan baku menjadi sebuah produk jadi yang dapat dijual kepada konsumen akhir. Pada umumnya, Fungsi utama dari supply chain management ini berhubungan dengan berbagai biaya fisik seperti biaya material, biaya penyimpanan, biaya khusus produksi, biaya untuk transportasi, dan lain sebagainya. Selanjutnya, fungsi Supply chain management adalah sebagai perantara antara pasar dan rantai pasok. Dalam hal ini, SCM bertujuan untuk memastikan bahwa rantai pasok yang berada di pasar telah terdistribusi dengan baik. Fungsi supply chain management yang terakhir adalah pengendalian dan pemberian instruksi agar sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan. Hal ini diperlukan agar perusahaan dapat mengikuti perkembangan pasar dengan mendengar aspirasi konsumen terkait produk supply chain yang tersedia di pasar. Selain memudahkan manajemen perusahaan, Anda juga perlu mengetahui manfaat lain SCM bagi perusahaan. Supply chain management mampu memudahkan perusahaan dalam memecahkan masalah pada rantai pasok sehingga distribusi barang dapat terjadi secara efektif dan efisien. Selain itu, SCM dapat memudahkan alur proses produksi dan distribusi barang menjadi lebih efektif dan efisien. Baca juga 5 Cara Optimalkan Supply Chain Bisnis Kebun Sawit di Daerah Anda Prinsip Supply Chain Management Prinsip manajemen rantai pasok adalah sinkronisasi dan koordinasi kegiatan dengan arus barang atau jasa, baik di dalam maupun antar organisasi. Aliran produk dalam perusahaan manufaktur sangat kompleks dan memerlukan koordinasi semua pihak untuk mengelola desain produk, produksi, pemasaran, akuntansi, dan bagian-bagian lain yang menunjang, bukan hanya aliran produk secara fisik. Untuk menjalankan rangkaian Supply Chain Management, terdapat tujuh prinsip yang harus kita ketahui mengenai supply chain management. Yang mana prinsip-prinsip tersebut tersusun atas Mengadaptasi jaringan logistik ke konsumen yang berbeda. Membagi konsumen berdasarkan segmentasi sesuai kebutuhannya. Mengamati sinyal pasar dan menggunakan hasil pengamatan tersebut sebagai dasar perencanaan permintaan untuk hasil perkiraan yang konsisten serta alokasi dana yang optimal. Mengelola pemasok secara strategis untuk mengurangi biaya kepemilikan material dan layanan. Mendiferensiasikan produk dan layanan yang lebih dekat dengan konsumen, serta mempercepat transformasi di sepanjang rantai pasokan. Memanfaatkan strategi teknologi di seluruh rantai pasokan yang mendukung pengambilan keputusan hierarkis dan memberikan gambaran yang jelas tentang produk, layanan, dan aliran informasi. Mengaplikasikan pengukuran kinerja pada seluruh rantai pasokan untuk meningkatkan layanan kepada konsumen akhir. Lengkapi Form Berikut Ini dan Dapatkan Demo Software HashMicro GRATIS! Strategi Supply Chain Management Untuk membangun SCM yang baik, terdapat dua strategi yang bisa Anda terapkan. Pertama, Anda dapat membangun hubungan yang baik dengan pemasok. Dengan begitu, Anda dapat mewujudkan kesuksesan rantai pasokan karena loyalitas pelanggan sudah ada dalam genggaman Anda. Selain itu, perusahaan juga harus mempunyai standar kualitas yang baik dengan membatasi jumlah pemasok di mana hanya pemasok yang memiliki keunggulan saja yang bisa di ajak bekerja sama. Strategi yang terakhir adalah perusahaan harus dapat meningkatkan respon pelanggan. Dengan mendapatkan feedback, perusahaan dapat mengetahui kelemahan dan keunggulan dari produk ataupun layanannya. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan layanan pelanggan. Salah satunya dengan meningkatkan frekuensi pengiriman produk yang lebih cepat di mana pelanggan akan puas dengan ketepatan waktu tersebut. Karena bagaimana pun juga kepuasan pelanggan adalah prioritas yang utama. Baca juga Permudah Kelola Rantai Pasok Timah dengan Software Supply Chain Management Proses-Proses dalam Supply Chain Management Supply Chain Management melibatkan begitu banyak proses, mulai dari persiapan produksi hingga pemenuhan kebutuhan konsumen. Berikut ini adalah penjelasan mengenai peran dan fungsi dari setiap proses di dalamnya. 1. Perencanaan Ada beberapa aktivitas yang terlibat dalam tahap perencanaan, mulai dari prakiraan permintaan konsumen, perencanaan pembelian, dan perencanaan produksi, hingga persiapan tenaga kerja dan transportasi. Prakiraan permintaan konsumen demand forecasting dilakukan agar penjual dapat mengetahui jenis dan jumlah produk yang harus dipersiapkan selama kurun waktu tertentu. Hal ini penting untuk memastikan bahwa proses produksi barang dan penjualannya sudah sesuai dengan permintaan konsumen. Dalam melakukan prakiraan, penjual harus melihat laporan penjualan dan inventaris, serta memerhatikan tren pasar. Untuk melakukan prediksi permintaan secara otomatis, penjual sebaiknya mempertimbangkan untuk menggunakan Sistem Manajemen Inventaris yang cocok untuk bisnisnya. Sistem ini menyediakan laporan inventaris yang akurat dan alat forecasting yang memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan hasil prediksi hanya dalam hitungan detik. 2. Pembelian atau pengadaan Setelah mengetahui jenis dan jumlah barang yang harus dibeli melalui demand forecasting, kini saatnya untuk memperoleh barang tersebut. Procurement atau pengadaan adalah perolehan barang dengan harga terbaik, dalam jumlah yang tepat, dan pada waktu yang tepat. Proses pengadaan biasanya melibatkan beberapa tahap, yakni pengajuan pembelian, penilaian pengajuan, persetujuan pembelian, dan pemesanan ke pemasok. Admin bertanggung jawab untuk memeriksa dan mencatat apa saja yang harus ia beli dan kemudian mengajukannya kepada manajer pembelian. Pengadaan akan menjadi lebih mudah dan sederhana dengan bantuan sistem manajemen pembelian. Dengan perangkat lunak ini, departemen pembelian dapat membuat permintaan penawaran, purchase order, persetujuan pembelian, dan kontrak payung secara instan. Procurement Software yang baik bahkan menyediakan supplier portal untuk mempercepat proses pemesanan ke pemasok. 3. Produksi Proses produksi merupakan proses mengolah seluruh bahan baku menjadi produk jadi. Proses ini biasanya tidak hanya melibatkan tenaga kerja manusia tetapi juga mesin. Pemberhentian dalam proses produksi dapat menyebabkan penundaan pengiriman pesanan dan tentunya menyebabkan ketidakpuasan pelanggan. Oleh karena itu, downtime harus dihilangkan dengan memastikan produktivitas tenaga kerja, mesin, dan peralatan. 4. Pengelolaan gudang Setelah produksi barang selesai, maka barang tersebut harus masuk ke dalam gudang penyimpanan. Pengelolaan gudang terdiri dari proses memasukkan inbound dan mengeluarkan outbound barang, pengambilan dan pengepakan, cross-docking, dan stock opname. Setiap barang yang masuk dan keluar harus tercatat. Stock opname juga harus dilakukan secara berkala agar tidak ada perbedaan antara jumlah fisik barang yang sebenarnya dan jumlah barang yang tercatat dalam pembukuan. Warehouse system ini lebih populer di kalangan bisnis berskala kecil dan menengah. 5. Pengiriman pesanan Setelah pengambilan dan pengemasan barang pesanan dari gudang, maka langkah selanjutnya adalah mengirimnya ke pelanggan. Kurir dan transportasi harus sudah siap sebelumnya agar barang dapat segera dikirim. Untuk memastikan agar pesanan sampai ke tangan pelanggan secara tepat waktu, penjual sebaiknya memiliki alat untuk melacak kurirnya. Dengan Sistem SCM terbaik, Anda dapat melacak keberadaan kurir melalui smartphone. Sistem ini juga memungkinkan kurir untuk mengonfirmasi ketika pesanan sudah sampai di pelanggan. 6. Pengembalian pesanan Pengembalian pesanan biasanya terjadi ketika konsumen mengajukan pengembalian karena terdapat kerusakan, kekeliruan, atau keterlambatan. Proses ini melibatkan beberapa aktivitas seperti pemeriksaan kondisi produk, otorisasi pengembalian, penggantian produk, dan penjadwalan pengiriman, pengembalian uang. Perbedaan SCM dengan Logistik Istilah supply chain management dan logistik sering membingungkan atau digunakan secara bergantian, namun sebenarnya keduanya berbeda. Logistik adalah komponen dari manajemen rantai pasokan. Ia berfokus pada pemindahan produk atau material dengan cara yang paling efisien sehingga tiba di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Sebaliknya, SCM melibatkan serangkaian kegiatan yang lebih luas, mulai dari mencari sumber bahan baku, memperoleh barang dan bahan baku dengan harga terbaik, dan mengoordinasikan upaya visibilitas di seluruh jaringan rantai pasokan. Contoh Supply Chain Management Untuk mempermudah Anda sebaga pelaku usaha dalam penerapan supply management system dalam perusahaan, berikut merupakan dua contoh SCM. SCM dalam perusahaan jasa Pada suatu perusahaan seperti perusahaan yang memberikan jasa layanan kesehatan, seperti halnya rumah sakit, sudah pasti produk yang diberikan merupakan tindakan, fasilitas rawat inap, obat-obatan dan bahan makanan dapur rumah sakit. Komponen perencanaan ini dapat berupa keputusan yang akan perusahaan ambil terkait dengan rencana penyediaan dari layanan tersebut. Dengan SCM, hal ini akan berguna untuk berbagai pelayanan dari rumah sakit tersebut. Hal tersebut di antaranya adalah penyediaan layanan secara langsung di lokasi rumah sakit dengan menggunakan metode online, source and inventroy pun berperan apabila dalam pencarian pemasok obat yang kredibel dan yang teakhir adalah dalam penyediaan ambulans sebagai komponen transportasi. SCM dalam perusahaan barang Dalam perusahaan barang, SCM memiliki peranan yang cukup besar di dalamnya. Hal ini di karenakan SCM berkaitan erat dengan penyediaan barang. Contohnya adalah pada perusahaan bahan baku makanan. Tim yang mengurus rantai pasok harus dapat merencanakan bagaimana model bahan baku, varian, pengemasan hingga lokasi untuk pendistribusian dalam bahan baku makanan tersebut. Mengoptimalkan Supply Chain Management SCM dengan Solusi Otomatis Tidak dapat dipungkiri bahwa supply chain management bisa menjadi rangkaian kegiatan yang sangat kompleks. Semakin besar bisnis Anda maka semakin kompleks pula rantai pasokan Anda. Untungnya, dengan bantuan teknologi, Anda tidak hanya dapat menyederhanakannya tetapi juga mengoptimalkannya. Caranya adalah dengan meningkatkan efisiensi dalam setiap proses yang terlibat dalam manajemen rantai pasokan. Anda harus dapat memastikan bahwa Anda bisa memperoleh barang atau bahan baku dari pemasok dalam waktu dan jumlah yang tepat, sehingga tidak perlu ada penundaan yang menghambat pemenuhan kebutuhan. Ini mungkin terdengar sulit, namun dengan bantuan sistem Supply Chain Management, semuanya dapat berjalan dengan lebih efisien dan efektif. Baca juga Tips Menyederhanakan Manajemen Supply Chain dalam Bisnis Manufaktur Kesimpulan Untuk dapat mengotomatiskan seluruh proses dalam manajemen rantai pasokan dalam bisnis anda, mulai dari perencanaan termasuk prediksi permintaan, pengadaan barang, pengecekan stok barang, pengiriman pesanan, hingga pengembalian barang. Beralihlah dan gunakan sistem Supply Chain Management HashMicro sekarang juga dan ketahui skema perhitungan harga software supply chain management dari Hashmicro! Menggunakan Software Supply Chain Management tentunya Anda dapat mengintegrasikan sistem scm ini dengan sistem lainnya seperti akuntansi, penjualan, dan logistik untuk mendapatkan visibilitas rantai pasokan yang lebih lengkap. Segera daftar dan dapatkan demo gratis dari HashMicro. Valuechain (rantai nilai) adalah strategi dalam memandang bisnis yang dilihat sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan. Nilai bagi pelanggan yang merupakan hasil dari aktivitas perusahaan dibagi menjadi tiga, yaitu: Aktivitas yang mampu membedakan produk dengan produk pesaing. Denganadanya Supply Chain Management, rantai pasokan dirancang dengan sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan dengan cara yang paling efektif dan efisien. Ketidakefisienan dalam rantai pasokan (supply chain), seperti kekurangan suku cadang, kapasitas pabrik yang kurang dimanfaatkan, persediaan barang jadi yang berlebihan, atau biaya . 366 316 12 21 119 311 68 401

kelebihan dan kekurangan supply chain management