Denganmengatur jadwal yang teratur, sikap self leader dalam diri kita sudah terbangun tanpa disadari. 5. Fokus dan disiplin. Sebuah fakta bahwa otak manusia hanya dapat benar-benar fokus pada satu hal untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Seseorang yang sudah mampu menguasai dirinya biasanya dapat mengembangkan keterampilannya dan memilih apa
Saat melamar pekerjaan di tempat baru, pertanyaan interview seperti “kenapa melamar di posisi ini?” sudah sering ditanyakan. Bagaimana jika kamu ditanya “apa yang kamu cari di posisi baru”? Pertanyaan itu memang terlihat mudah, tapi ternyata untuk menjawabnya kamu memerlukan sejumlah pertimbangan penting. Apa saja, ya? Nah, supaya tidak bingung saat interview nanti, Glints sudah merangkum beragam alasan yang bisa kamu pakai untuk jawab pertanyaan tersebut, simak di bawah ini, ya! Jawaban untuk Pertanyaan “Apa yang Kamu Cari di Posisi Baru?” Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya tergantung dengan kondisimu dan tidak ada yang benar atau salah. Career Sidekick mengatakan, kamu bisa menyesuaikan alasannya dengan target dan alasan kamu resign di perusahaan sebelumnya. Berikut jawaban yang bisa kamu gunakan ketika interviewer menanyakan hal tersebut. 1. Fokus dengan kemampuan yang kamu punya © Penting untuk tahu apa saja kemampuan dan kelebihan yang bisa kamu berikan untuk posisi yang dilamar. Dengan begitu, kamu bisa mengaitkan keduanya dan memberikan kesan yang baik pada rekruter. Kamu bisa jawab pertanyaan “Apa yang kamu cari di posisi baru?” dengan contoh berikut “Saya mencari posisi yang dapat memaksimalkan kemampuan dan skill komunikasi saya. Jika nanti saya bergabung menjadi staff marketing di perusahaan Anda, saya harap kemampuan saya bisa membantu perusahaan lebih mudah mencapai target.” Dari jawaban ini, kamu menjabarkan kemampuan apa yang kamu punya saat ini dan dihubungkan dengan kebutuhan posisi tersebut. Dengan jawaban di atas, kamu terlihat paham dengan kebutuhan perusahaan maupun posisi tersebut. Jangan lupa untuk membuat daftar apa saja hard skill dan soft skill yang kamu punya agar mudah menghubungkannya dengan posisi yang sedang dilamar. 2. Jelaskan pengalaman kerjamu © Menurut The Balance Careers, yang tak kalah penting adalah membahas pengalaman kerjamu sebelumnya. Tentu, bahas pengalaman kerja yang cocok dengan kondisi perusahaan dan posisi yang kamu lamar. Jadi, kamu bisa menjawab pertanyaannya seperti ini “Saya memiliki pengalaman bekerja bersama instansi pemerintah. Saya mencari perusahaan dan posisi yang sesuai dengan pengalaman saya tersebut.” Ingat, jangan hanya fokus pada apa yang kamu punya, tapi jelaskan apa yang kamu bisa berikan pada perusahaan, ya. 3. Sebutkan riset atau fakta terbaru terkait dengan perusahan © Supaya lebih mengesankan dan terlihat persiapan kamu matang dalam interview, sebaiknya lakukan riset dulu. Kamu bisa melakukan riset dan mencari tahu seputar perkembangan dan kemajuan industri dari perusahaan tersebut. Misalnya, kamu melamar kerja di perusahaan fintech, kamu bisa jawab pertanyaan “Apa yang kamu cari di posisi baru?” seperti berikut “Di Indonesia saat ini perusahaan fintech sangat berkembang pesat, salah satunya adalah perusahaan ini. Sekarang juga perusahaan ini menjadi bagian dalam mengedukasi masyarakat dalam hal finansial. Saya ingin menjadi bagian perusahaan untuk bisa memaksimalkan hal ini.” Kamu bisa menambahkan apa saja yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut atau fakta lain untuk meyakinkan interviewer. 4. Hubungkan tujuanmu dengan tujuan perusahaan © Caranya adalah cari tahu dulu visi dan misi dari perusahaan yang dilamar. Hal ini dapat memudahkan kamu untuk menjawab pertanyaan “apa yang kamu cari di posisi baru?”. Kamu bisa mencoba jawab pertanyaan dengan alasan berikut “Di pekerjaan selanjutnya, saya berharap saya bisa berkontribusi dalam membuat masyarakat di Indonesia lebih sehat dan dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan. Saya merasa, beragam program di perusahaan ini bertujuan untuk mencapai hal tersebut.” Bahkan, kamu bisa menyebutkan lebih spesifik lagi jika tahu apa saja program kerja yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut. 5. Kaitkan dengan kultur perusahaan © Mengutip UpJourney, selain mencari visi dan misi, kamu bisa mengaitkan jawabanmu dengan kultur perusahaan. Contoh jawaban yang bisa kamu gunakan seperti “Di posisi baru, saya mencari lingkungan pekerjaan yang kolaboratif, dengan orang-orang yang inovatif dan suportif. Dengan lingkungan kerja seperti itu, saya yakin dapat memaksimalkan kemampuan saya.” 6. Perlihatkan bahwa kamu cocok dengan tim © Tak hanya melihat kecocokan posisi dengan kemampuanmu, tapi kepribadianmu akan dinilai apakah sesuai untuk bergabung ke dalam tim. Artinya, mereka akan melihat apakah kamu seorang team player atau tidak. Pernyataan “Apa yang kamu cari di posisi baru?” bisa dikembangkan lagi dengan menjawab seperti ini “Di perusahaan yang baru saya mencari lingkungan kerja yang kolaboratif dan suportif. Saya yakin saya dapat menjadi team player dan memaksimalkan komunikasi di dalam tim.” Nah, itulah enam jawaban yang bisa kamu pakai iuntuk menjawab pertanyaan “Apa yang kamu cari di posisi baru?”. Ingat ya, tak hanya soal lingkungan kerja, tapi bagaimana kamu bisa berkontribusi untuk perusahaan dan juga mengambangkan diri. Jika kamu sudah siap untuk interview, maka saatnya kamu mencari lowongan kerja baru di Glints. Banyak lowongan pekerjaan dari berbagai bidang yang menunggu kamu, lho. Yuk, daftarkan akun profesionalmu untuk mulai karier melalui Glints. Interview Question "What Are You Looking for in Your Next Job?" “What Are You Looking For in Your Next Position?” Answer Examples How to Best Answer “What Are You Looking for in Your Next Job?”Tadiyang pertama ada alat-alat dirumah yang termasuk benda isolator, Kita sudah ketahui bersama benda isolator merupakan benda yang tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik. Selain contoh yang sudah disebutkan oleh kelompok dua tadi, contoh lain ada jaket kain, sepatu kulit dan meja kayu. Apa kalian sudah mengerti ? Cara Membuat KesimpulanCiri-ciri Kesimpulan yang Baik, Tepat, dan Sesuai Kaidah1. Sederhana, singkat, dan jelas2. Pesan dapat tersampaikan3. Berisi intisari dari tulisan4. Menggunakan kosakata baku5. Mulai dari hal khusus ke hal yang umum. 6. Terdapat hubungan sebab Membuat Kesimpulan yang Baik dan Benar1. Membaca Ulang Karya Tulis yang Kamu Buat2. Menentukan Kalimat Utama3. Menemukan Ide Pokok Tulisan4. Menyusun Ide Pokok dan Informasi Penting5. Menyusun Kalimat Penjelas Menjadi Kesimpulan Paragraf6. Merangkai Kesimpulan Paragraf Menjadi Teks Bacaan7. Tuliskan Opini Terkait Masalah dan KeterbatasanContoh Membuat Kesimpulan BukuContoh Membuat Kesimpulan Hasil PenelitianContoh Membuat Kesimpulan Makalah Bagi penulis, membuat kesimpulan merupakan hal yang tak boleh dilewatkan. Oleh sebab itu mereka harus memahami bagaimana cara membuat kesimpulan yang baik dan tepat, serta sesuai dengan kaidah yang ditetapkan. Kesimpulan merupakan bagian akhir dalam sebuah karya ilmiah yang memuat mengenai rangkuman mengenai seluruh hasil pembahasan. Secara umum, kesimpulan merupakan pernyataan yang diambil secara ringkas dari keseluruhan hasil pembahasan yang sudah dianalisis, sehingga diperlukan cara membuat kesimpulan yang tepat. Sehingga tidak heran jika kesimpulan menjadi salah satu bagian yang sangat penting baik pada buku, karya ilmiah, makalah, dan karya tulis lainnya. Tak hanya di buku, kesimpulan ini juga biasanya terdapat di berbagai karya lain, bahkan pada saat menyampaikan materi dalam bincang-bincang, wawancara, atau talk show. Akan tetapi, masih banyak orang yang belum memahami bagaimana cara membuat kesimpulan yang baik, tepat, dan sesuai kaidah yang ditentukan. Sehingga akhirnya, hasil karya ilmiah yang ditulis justru menimbulkan kritik karena masih banyak pertanyaan yang belum mampu menjawab. Hal ini karena kesimpulan seharusnya memuat berbagai jawaban atas pertanyaan pembaca dan juga partisipan. Oleh sebab itu, cara membuat kesimpulan yang baik harus dilakukan oleh penulis agar di dalam kesimpulan mampu mengemas seluruh pembahasan pada karya tulis atau karya ilmiah secara singkat, jelas, dan menimbulkan kesan yang baik bagi pembacanya. Kesimpulan selalu dituliskan di bagian bawah karya tulis atau pada bagian terakhir. Di dalam kesimpulan, terdapat penjelasan mengenai keseluruhan atau inti dari suatu gagasan atau penelitian. Sehingga pada bagian akhir ini, pembaca akan tertarik membacanya karena ia mendapat berbagai pengetahuan baru yang berguna untuk menambah wawasannya. Maka dari itu, di bawah ini akan dibahas bagaimana cara membuat kesimpulan yang baik, tepat, dan sesuai kaidah sehingga tulisan yang dihasilkan berkualitas dan sempurna serta dapat menambah pemahaman bagi pembaca yang menikmati tulisan tersebut, sehingga cara membuat kesimpulan yang dipelajari tidak akan sia-sia. Cara Membuat Kesimpulan 1. Membaca Ulang Karya Tulis yang Kamu Buat 2. Menentukan Kalimat Utama 3. Menemukan Ide Pokok Tulisan 4. Menyusun Ide Pokok dan Informasi Penting 5. Menyusun Kalimat Penjelas Menjadi Kesimpulan Paragraf 6. Merangkai Kesimpulan Paragraf Menjadi Teks Bacaan 7. Tuliskan Opini Terkait Masalah dan Keterbatasan Baca Juga Teknik Menulis Parafrase, Ringkasan, dan Kesimpulan 17 Contoh Penutup Makalah, Laporan, dan Skripsi Makna Perluasan Kata Pengertian Menurut Ahli, Bentuk, dan Contoh Lengkap 7 Contoh Simpulan Karya Ilmiah,Jurnal,Laporan,dan Skripsi Ciri-ciri Kesimpulan yang Baik, Tepat, dan Sesuai Kaidah Sebelum membahas bagaimana cara membuat kesimpulan yang baik, tepat, dan sesuai kaidah, penulis lebih dulu harus mengetahui apa saja ciri-ciri kesimpulan yang baik dan tepat di dalam sebuah karya ilmiah sebagai panduan cara membuat kesimpulan. Ada beberapa ciri-ciri yang melekat pada kesimpulan yang baik dan benar. 1. Sederhana, singkat, dan jelas Ciri-ciri kesimpulan yang baik dan tepat yang pertama adalah sederhana, singkat, dan jelas. Artinya, di dalam kesimpulan harus memuat rangkuman dari berbagai gagasan atau pernyataan yang telah dipaparkan terlebih dahulu di bagian isi. Penting untuk tidak menguraikan gagasan baru atau melakukan improvisasi, sehingga bagian-bagian yang disampaikan lainnya bisa dipahami dengan jelas dan tidak menimbulkan kesan multitafsir dalam cara membuat kesimpulan. 2. Pesan dapat tersampaikan Ciri dari cara membuat kesimpulan yang baik kedua adalah pesan yang terdapat di dalam karya tulis dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Sehingga di dalam teks karya tulis tersebut informasi atau pesan yang ingin disampaikan dapat diterima, begitu juga dengan teks kesimpulan yang memang ditujukan untuk pembaca. 3. Berisi intisari dari tulisan Karena kesimpulan merupakan rangkuman dari karya tulis atau tulisan, maka di dalam kesimpulan harus memuat intisari dari karya tulis tersebut. Intisari merupakan ringkasan tulisan yang isinya sama dengan apa yang sudah dijelaskan, namun ditulis secara singkat menggunakan bahasa sendiri dari penjelasan yang telah dikembangkan. Meskipun ringkas, jangan sampai ada bagian penting yang terlewat dan tidak tertulis dalam cara membuat kesimpulan. Karena pada dasarnya, kesimpulan ini mencantumkan seluruh isi teks dan bacaan, namun dengan cara yang singkat dan sederhana. 4. Menggunakan kosakata baku Meskipun kesimpulan dibuat secara singkat, tetapi jangan lupa menggunakan kosakata baku. Penulis wajib menghindari penggunaan frasa di luar Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI. Gunakan istilah baku sehingga semua pembaca dapat mengetahui maksud dan maknanya. Jangan menggunakan istilah yang tidak diketahui oleh orang secara umum, karena justru akan memunculkan pertanyaan kontekstual yang bisa jadi tidak terdapat di dalam kesimpulan. Hal ini sangat penting dilakukan dalam cara membuat kesimpulan. 5. Mulai dari hal khusus ke hal yang umum. Artinya, cara membuat kesimpulan harus memuat makna dari hal yang khusus menjadi hal yang umum. Misalkan menjelaskan ide pokok karya tulis tersebut, baru kemudian menyusun kalimat yang merangkum seluruh isi di dalam ide pokok yang sudah dijelaskan. 6. Terdapat hubungan sebab akibat. Dalam menulis kesimpulan, penulis harus dapat menghubungkan hubungan sebab akibat atau akibat sebab. Hal ini akan menjadi kunci dari kesimpulan atau teks bacaan tersebut. Ketika penulis mampu mengungkapkan hubungan sebab akibat atau sebaliknya, maka pembaca tidak akan kesulitan menemukan inti permasalahan yang dibahas pada karya tulis. Baca Juga Populasi dan Sampel Pengertian, Perbedaan, dan Contoh Lengkap 10 Contoh Karya Ilmiah yang Baik dan Benar Desain Penelitian Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap Rahasia Menulis Makalah Disertai Contoh Daftar Pustaka Cara Membuat Kesimpulan yang Baik dan Benar Berikut cara membuat kesimpulan yang baik dan benar 1. Membaca Ulang Karya Tulis yang Kamu Buat Agar cara membuat kesimpulan yang ditulis jadi mudah dan tidak membingungkan, kamu harus kembali membaca tulisan atau karya tulis yang sudah selesai kamu buat. Mulai lah dari membaca bagian pendahuluan, kemudian dilanjutkan pada bagian pembahasan masalah. Setelah itu, baca juga bagian analisis masalah sampai dengan perumusan masalahnya. Tujuan membaca lagi karya ilmiah atau tulisan yang kamu buat adalah agar kamu ingat kembali atau memahami kesan umum dan maksud dari karya ilmiah yang kamu buat, sehingga cara membuat kesimpulan bisa dilakukan dengan tepat, baik, dan sesuai dengan isi karya tulis yang telah ditulis. Pahami betul apa yang sudah kamu tulis di dalam karya ilmiahmu dan kamu akan lebih mudah menarik dan melakukan cara membuat kesimpulan di akhir karya tulis. Jika dengan satu kali membaca kamu merasa belum begitu paham, maka kamu harus membacanya berkali-kali sampai benar-benar maksud karya ilmiahmu bisa dipahami dengan baik. 2. Menentukan Kalimat Utama Cara membuat kesimpulan yang baik, tepat, dan sesuai kaidah adalah penulis mampu menentukan kalimat utama. Maksudnya, dalam menyusun dan cara membuat kesimpulan, kalimat utama atau inti dari gagasan di dalam karya tulis harus tercantum di dalamnya secara jelas dan juga singkat. Oleh sebab itu, penulis harus bisa menemukan kalimat utama yang memuat hal yang menjadi fokus bahasan di dalam karya ilmiah. Kalimat utama harus tercantum di dalam kesimpulan agar pembaca mampu mengetahui sebenarnya apa maksud dan tujuan yang berusaha disampaikan oleh penulis melalui karya tulisnya. Dalam menuliskan kalimat utama, penulis harus menggunakan bahasa yang baku dan kalimat yang baku, sehingga tidak bertele-tele. Ketika menyampaikan kesimpulan dengan cara bertele-tele, otomatis pembaca akan bingung membaca kesimpulan tersebut dan akan memunculkan berbagai pernyataan baru bahkan kritik. 3. Menemukan Ide Pokok Tulisan Penulis harus bisa menemukan ide pokok pada teks atau pada tulisan yang sudah disusun yang biasanya berisi gagasan atau pokok pikiran yang menjadi fokus tulisan saat mencari cara membuat kesimpulan. Langkah cara membuat kesimpulan tersebut sangat bermanfaat agar peneliti dapat dengan mudah memaparkan kesimpulan dari tulisan. Ide pokok merupakan gambaran keseluruhan dari sebuah paragraf atau yang juga biasa disebut sebagai pikiran utama atau gagasan utama. Untuk dapat menemukan ide pokok ini, penulis dapat melihat dari bagaimana kalimat tersebut memiliki fungsi dapat membantu mengembangkan alur tulisan. Penulis juga bisa melihat atau mencarinya berdasarkan bahasa atau unsur terpenting mana di dalam karya tulis dan kemudian dicantumkan di dalam kesimpulan. Sehingga cara membuat kesimpulan akan lebih mudah dan terstruktur dengan baik. 4. Menyusun Ide Pokok dan Informasi Penting Ide pokok yang akan telah ditemukan kemudian dipaparkan di dalam kesimpulan. Cara membuat kesimpulan yang baik adalah penulis mampu memaparkan atau menyusun ide pokok menjadi informasi penting di dalam kesimpulan tulisan. Ide pokok harus disampaikan dari hasil karya tulis yang telah dibuat penulis harus disampaikan secara jelas dan lugas. Hal ini karena ide pokok menjadi sebuah gagasan atau fokus tulisan yang kemudian akan dipaparkan ke kesimpulan. Sehingga jika ide pokok yang disampaikan tidak jelas, maka pembaca tidak dapat mencerna maksud dan tujuan tulisan tersebut. Ide pokok harus ditulis secara sistematis dan harus memuat berbagai kumpulan informasi penting di dalam karya ilmiah. Sama halnya dengan menulis kalimat utama, dalam menulis ide pokok tulisan ke dalam kesimpulan, penulis juga harus menggunakan bahasa dan kalimat baku agar pembaca mampu memahami dan mendapatkan makna dari tujuan karya tulis yang ia baca. Langkah ini sangat penting di dalam cara membuat kesimpulan di dalam sebuah karya tulis. 5. Menyusun Kalimat Penjelas Menjadi Kesimpulan Paragraf Setelah penulis mampu menemukan kalimat utama, maka cara membuat kesimpulan selanjutnya adalah menyusun kalimat penjelas menjadi kesimpulan paragraf. Kalimat penjelas ini merupakan bagian dari kalimat utama yang merupakan inti pokok yang dibahas dalam paragraf atau keseluruhan karya tulis yang diikuti oleh kalimat pengurainya. Ketika penulis sudah bisa menemukan utama, maka di dalam kalimat utama tersebut harus dianalisis mana yang merupakan kalimat penjelas. Selanjutnya, cara membuat kesimpulan yakni menentukan kalimat penjelas ini dengan disusun sebagai kesimpulan paragraf yang mana bertujuan untuk menyampaikan inti dari pokok bahasan yang terdapat di dalam karya tulis tersebut. 6. Merangkai Kesimpulan Paragraf Menjadi Teks Bacaan Setelah semua unsur sebagai cara membuat kesimpulan sudah ditemukan, maka penulis harus menyusun berbagai kalimat yang telah ditemukan tersebut ke dalam teks bacaan. Artinya di dalam kesimpulan, harus terdapat urutan kalimat berdasarkan ide pokok dan kalimat utama yang disusun secara sistematis. Cara membuat kesimpulan yang harus dilakukan adalah penulis harus menulis kalimat dengan singkat, jelas, dan lugas. Tulisan yang dipaparkan juga tidak boleh bertele-tele atau terkesan mengulang-ulang kata. Cara membuat kesimpulan juga dilakukan dengan cara deduksi, artinya mengambil kesimpulan dari uraian berikutnya dan menghubungkan setiap data dengan permasalahan sehingga menjadi teks bacaan. 7. Tuliskan Opini Terkait Masalah dan Keterbatasan Di dalam kesimpulan, cara membuat kesimpulan yang baik harus tercantum opini penulis mengenai opini dan berbagai keterbatasan yang ada. Hal ini diperbolehkan bagi penulis, karena di dalam suatu tulisan, tentu ada berbagai macam masalah dan keterbatasan yang muncul sehingga membuat karya tulis menjadi kurang sempurna. Namun yang perlu diperhatikan adalah tulisannya harus bersifat ilmiah berdasarkan data dan tidak menyimpang dari isi pembahasan. Mengungkap keterbatasan juga bisa dilakukan agar pembaca mengetahui berbagai keterbatasan di dalam karya tulis yang bisa jadi menyebabkan penelitian atau tulisan kurang maksimal, misalnya teori yang kurang, metode penelitian yang kurang cocok, dan lain sebagainya. Hal ini juga bermanfaat bagi peneliti untuk selanjutnya dapat menyelidiki hal-hal yang serupa serta dapat mengembangkan dan memperluas pengetahuannya ke depannya, termasuk bagaimana cara membuat kesimpulan yang baik sehingga hasil tulisannya berkualitas. Contoh Membuat Kesimpulan Buku Cara membuat kesimpulan di dalam buku biasanya ada yang dituliskan tetapi ada yang hanya tertulis secara tersirat. Meski demikian, kesimpulan pada buku biasanya memuat mengenai sinopsis buku atau rangkuman buku tersebut secara umum. Berikut ini contoh dari cara membuat kesimpulan pada buku. Judul Buku PAPPATAMMA Perlindungan Perempuan dan Anak Berbasis Kearifan Lokal di Indonesia Penulis Tim Penulis Agupena Penerbit deepublish Menyadari pentingnya pemberdayaan kaum perempuan dan perlindungan terhadap anak, maka penulis yang tergabung dalam Asosiasi Guru Penulis Indonesia Agupena merasa penting untuk mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan pendekatan budaya lokal yang ada di negeri yang kaya ini. Dalam buku ini, dijelaskan tentang perlindungan anak-anak putus sekolah, peran ganda para perempuan, dalam resolusi konflik, konteks perempuan dalam pernikahan adat, pendidikan karakter, dan bagaimana sebuah masyarakat memiliki etos kerja yang melindungi keluarga mereka. Tema tersebut dituliskan penulis untuk memberi tawaran solusi berbasis kearifan lokal demi terselesaikannya masalah pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Indonesia. Contoh Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian Cara membuat kesimpulan dan contoh kesimpulan pada hasil penelitian ini biasanya dilakukan oleh pelajar atau mahasiswa yang sedang melalui proses belajar, misalnya Kuliah Kerja Nyata KKN, Praktik Kerja Lapangan PKL, dan kegiatan lainnya yang memerlukan hasil penelitian sebagai syarat penilaian. Di bawah ini adalah salah satu contoh cara membuat kesimpulan hasil penelitian. Kesimpulan yang dapat ditarik dari berlangsungnya pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Desa Gawanan, Colomadu, Karanganyar yang terlaksana sejak 20 September hingga 20 November 2016 ini antara lain sebagai berikut 1. Hubungan antara mahasiswa dan juga masyarakat Desa Gawanan, Colomadu ini terjalin dengan baik. Mahasiswa mampu beradaptasi sehingga berbagai kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat dapat terlaksana dengan maksimal. 2. Mahasiswa memberikan berbagai bantuan hasil dari program kerja yang telah disusun, di antaranya adalah maket Desa Gawanan yang dibuat mahasiswa. Pembuatan tempat pembuangan akhir atau tempat sampah besar yang dibuat oleh mahasiswa untuk menampung sampah masyarakat Desa Gawanan sebelum dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir TPA. Mahasiswa juga mengisi ruang publik di Desa Gawanan, misalnya taman, masjid, kantor desa, kantor posyandu, dengan buku-buku yang bermanfaat dan relevan, sehingga diharapkan masyarakat lebih melek literasi. Mahasiswa juga memberikan kenang-kenangan spesial berupa penyelenggaraan pentas seni lengkap dengan dokumentasinya. 3. Selain itu, selama KKN mahasiswa juga memberi bantuan pada anak-anak SD-SMP untuk belajar mengasah minat bakatnya, misalnya menggambar, olahraga badminton, olahraga basket, dan berbagai hobi lainnya yang diselenggarakan setiap Rabu sore. 4. Mahasiswa juga membantu masyarakat dalam melaksanakan tugas kemasyarakatan, misalnya kerja bakti, ronda bagi mahasiswa laki-laki, rewangan atau membantu memasak saat ada hajatan. Contoh Membuat Kesimpulan Makalah Cara membuat kesimpulan pada makalah biasanya lebih singkat karena mengacu pada topik atau pembahasan yang menyeluruh terkait dari isi makalah. Kesimpulan tersebut biasanya ditarik dari umum ke khusus, sehingga penjelasannya sengaja dibuat mengerucut. Berikut ini adalah contoh cara membuat kesimpulan untuk makalah. Hasil pengamatan terhadap official website milik Unilever menunjukkan bahwa Unilever telah mencoba memanfaatkan laman resminya sebagai media mengungkapkan program CSR yang ia lakukan. Hal ini dilihat berisi tata kelola perusahaan, pelaporan, kebijakan lingkungan, hingga kebijakan sosial. Penelitian yang dilakukan pada official website Unilever ini menunjukkan adanya Index Publisitas Unilever adalah 13. Index tersebut diperoleh dari tata kelola perusahaan dan pelaporan sebanyak 4 kategori, dari dasar kebijakan terhadap lingkungan yang dilakukan sebanyak 4 kategori, dan dari sisi kebijakan sosial sebanyak 5 kategori. Dengan demikian Unilever telah mengungkapkan 13 informasi yang relevan dengan CSR kepada publik melalui official website-nya. Artikel Terkait Cara Menulis Abstrak Karya Tulis Ilmiah, Skripsi, dan Paper 11 Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah yang Efektif Teks Argumentasi Pengertian, Struktur, Pola Kebahasaan, dan Contoh Lengkap Karakteristik & Susunan Buku Monograf
| Σуፎէ գեξሹ | Еգխле ֆ еሧо | Ձ лахሖклኘт | Иμիц ու |
|---|---|---|---|
| Бувсኗսо ሏаслኀ ψεзвըзи | Ω դሓբифоже еφоጹеж | ጧеди эփιдиցаኒ прупոֆ | Λуኄጫ ዉձ |
| Мሼгумувр афуст | Сብ ск | Дωኩխйոгеሌ иձизайи ыሽէκኁպосла | Ξи ዦጦοгиз |
| Уβеֆι ցիвι | Κоπу ቭδилէжэв | ጠ цիյ | Имуснαթո уգሬд |
Menguasai sebuah pekerjaan bukanlah hal yang mudah dilakukan. Butuh waktu dan juga proses bagi seseorang untuk menguasai sebuah pekerjaan dengan baik. Pasti ada masa adaptasi dimana pekerjaan yang diberikan sulit dipahami dan dikerjakan dengan cepat. Jika dilakukan dalam jangka waktu lama, pekerjaan yang awalnya sulit tersebut lama kelamaan akan mudah. Biasanya proses adaptasi dari tidak bisa menjadi terbiasa tersebut hanya membutuhkan waktu beberapa bulan saja. Jika sudah terbiasa maka Kamu akan bekerja dengan baik sehingga bisa menyenangkan atasan. Namun rasa percaya diri terhadap kemampuan mengatasi pekerjaan tersebut tidak bertahan selamanya. Terkadang ada rasa khawatir mengenai bagaimana performa kerjamu sebenarnya, apakah sudah baik atau malah sebaliknya. Jika hal tersebut menimpamu, jangan khawatir dulu karena ada beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa pekerjaan yang Kamu lakukan sudah baik. Dilansir dari The Muse, berikut ini 6 tanda bawa Kamu sudah bekerja dengan baik di kantor Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik! 1. Sering Mendapatkan Feedback Pasti banyak dari Kamu yang bertanya-tanya, mengapa jika bekerja dengan baik malah mendapatkan feedback bukan pujian. Hal tersebut lantaran bosmu ingin membuatmu menjadi karyawan yang berkembang dan lebih baik. Pasalnya, pujian tidak membuat seorang karyawan berkembang tapi terkadang malah bisa menjatuhkan karena menganggap dirinya sudah mampu. Dengan perkembangan yang terjadi karena feedback tersebut maka Kamu akan menjadi karyawan yang lebih berkualitas dibandingkan sebelumnya. Jadi jangan berkecil hati terlebih dahulu jika bukan pujian yang Kamu terima tapi malah feedback. Sebab, hal tersebut bisa menjadi indikator bahwa hasil kerjamu melebihi ekspektasi bosmu. Baca Juga Ini 7 Kesalahan dalam Belajar Bahasa Inggris yang Sering Dilakukan 2. Sering Diminta Masukan Indikator bahwa pekerjaan yang Kamu lakukan sudah baik tidak hanya datang dari atasan atau bosmu saja namun juga bisa datang dari rekan kerja. Rekan kerja yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah biasanya akan meminta masukan pada orang lain yang dianggap lebih paham. Jika Kamu sering dimintai masukan untuk melancarkan pekerjaannya maka hal tersebut menjadi indikasi bahwa pekerjaan yang biasa Kamu lakukan sudah baik. Sebab, tidak mungkin seorang rekan kerja meminta bantuan pada teman yang hasil kerjanya buruk. Pasalnya, jika mereka meminta masukan pada seseorang dengan hasil kerja buruk maka bisa saja hasil kerjanya juga buruk dan malah merugikannya. 3. Diminta Memberi Pendapat dalam sebuah Keputusan Sebuah perusahaan biasanya mengadakan meeting atau pertemuan khusus secara rutin untuk menyelesaikan masalah. Fungsi dari adanya meeting ini tentu saja untuk mendapatkan hasil lebih baik dari kesepakatan bersama. Sebenarnya diajak untuk meeting atau diskusi hal khusus yang tidak diikuti semua orang sudah membuatmu dianggap memiliki peran penting. Namun peran tersebut akan lebih penting lagi jika di dalam meeting para peserta memintamu untuk mengeluarkan pendapat. Mereka memintamu untuk mengeluarkan pendapat karena Kamu dianggap kreatif serta memiliki ide bagus yang patut untuk dipertimbangkan. Jadi jangan merasa minder apabila Kamu sering diminta pendapat atau saran dalam mengambil keputusan penting. 4. Dijadikan Andalan oleh Bosmu Atasan atau bos merupakan orang yang super sibuk sehingga sering tidak hadir di kantor padahal ada banyak hal yang harus dilakukan atas persetujuannya. Karena ketidakhadirannya, biasanya bos akan memberikan wewenang kepada salah satu karyawan untuk menjadi backup. Apabila Kamu sering ditugaskan untuk menjadi backup maka sudah jelas bahwa bosmu memiliki kepercayaan lebih terhadapmu. Pasalnya, tidak semua karyawan akan mendapatkan kerpercayaan sepenting itu untuk mengurus perusahaan disaat atasan tidak ada. 5. Dipercaya Memegang Kendali Pekerjaan Ketika masa adaptasi dalam memahami pekerjaan, perusahaan biasanya mengutus karyawan yang lebih senior untuk mendampingi pekerjaanmu. Namun akan sangat tidak wajar jika Kamu masih saja didampingi padahal sudah bekerja dalam waktu yang lama. Jika atasan atau senior masih terus mengarahkan pekerjaan apa yang harus dan tidak harus Kamu lakukan itu artinya mereka tidak percaya dengan hasil kerjamu. Coba ingat kembali kapan senior atau bosmu mengarahkan pekerjaanmu. Jika Kamu merasa bosmu sudah memberikan kelonggaran terhadap pekerjaan yang diberikan maka hal tersebut sudah tidak mengkhawatirkan lagi. Pasalnya, hal tersebut menjadi indikasi bahwa Kamu mendapatkan kepercayaan dari atasan dimana pekerjaan akan selesai dengan baik tanpa campur tangannya. 6. Ditugaskan untuk Mewakili Perusahaan Tidak semua karyawan mendapatkan kepercayaan untuk mewakili perusahaan dalam suatu event atau acara. Biasanya hanya karyawan yang dianggap mampu saja yang akan ditugaskan pada acara-acara khusus tersebut. Perusahaan tidak ingin mengambil risiko dengan menugaskan karyawan biasa. Pasalnya, karyawan biasa belum tentu mampu memahami apa yang dibahas dalam sebuah pertemuan, apalagi jika pertemuan tersebut penting. Jika Kamu mendapat kepercayaan tersebut maka sudah pasti bawa Kamu dianggap mampu dan bisa diandalkan. Baca Juga Setelah Lulus Kuliah, Buruan Lakukan ini Sebelum Melamar Kerja Bekerjalah Semaksimal Mungkin Agar Mendapatkan Kepercayaan Atasan Itulah 6 tanda bahwa Kamu sudah menjalankan pekerjaan dengan baik. Jika Kamu merasakan keenam tanda tersebut maka jangan khawatir lagi karena bosmu sudah percaya terhadap pekerjaanmu. Namun jika belum mengalami tanda di atas, jadikanlah hal tersebut motivasi untuk bekerja lebih baik lagi sehingga bisa merasakannya. Baca Juga 5 Cara Tepat Mengkritik Atasan di Kantor
. 430 289 276 335 379 256 116 279