MenurutSedarmayanti (2009:6) ruang lingkup pekerjaan kantor dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : 1. Luas sempitnya ruang lingkup tugas pokok kantor bersangkutan. Perusahaan yang besar dan luas jangkauannya, memerlukan lebih banyak informasi yang harus ditangani dari pada perusahaan yang sempit lingkup usahanya. 2.
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta10 Januari 2022 1656Halo, Fadelia B. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab ya Jawaban untuk soal ini adalah A. Yuk kita simak pembahasan berikut. Verba adalah kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, proses, atau keadaan. Maka dari itu, verba juga disebut sebagai kata kerja dan memiliki fungsi utama sebagai predikat dalam kalimat. Beberapa jenis verba berdasarkan tindakan dapat dilihat di bawah ini. 1. Verba tingkah laku, yaitu suatu kata kerja yang dapat ditunjukkan melalui ungkapan saja. Kegiatan yang dimaksud kata kerja ini biasanya hanya terjadi di dalam perasaan tanpa tindakan fisik. 2. Verba material, yaitu kata kerja material yang digunakan untuk menunjukkan suatu perbuatan fisik atau peristiwa. Perbuatan yang dilakukan ini sifatnya material sehingga dapat dilihat kasatmata. Sebelum memasuki inti pembahasan, perlu diketahui bahwa tidak terdapat verba yang berjenis verba objektif, verba preposisional, dan verba nominal. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa verba “mengecek†dalam kalimat tersebut merupakan jenis verba material karena menunjukkan suatu perbuatan "mengecek" tuduhan melalui perbuatan fisik, seperti memeriksa kelengkapan dokumen, mengecek surat perintah menilang, dan lain-lain. Dengan demikian, jawaban untuk soal ini adalah A. Semoga membantu
MenurutEFL Breach. Pengendalian adalah perbandingan kinerja saat ini terhadap standar yang telah ditentukan yang terkandung dalam rencana, dengan maksud untuk memastikan kemajuan yang memadai dan kinerja yang memuaskan. 6. Menurut Stafford Beer. Manajemen adalah profesi tentang kontrol. 7.
0% found this document useful 0 votes158 views14 pagesOriginal TitleSOAL Teks Prosedur xCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes158 views14 pagesSOAL Teks Prosedur XOriginal TitleSOAL Teks Prosedur xJump to Page You are on page 1of 14 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Pasalnya dengan terus mengasah kemampuan ini, kamu akan lebih mudah dalam menyelesaikan berbagai masalah yang kamu hadapi dalam keseharian maupun dalam pekerjaan. Beberapa cara meningkatkan kemampuan problem solving adalah : 1.
1mengikuti prosedur-prosedur yang berlaku, mungkin karena masalah-masalah praktek pekerjaan atau penyimpangan rancang bangun. Masalah ini mengarahkan kepada pengadopsian revisi/perubahan prosedur-prosedur secara tidak syah yang selanjutnya menjadi sesuatu yang rutin dan lazim. Hal ini adalah yang disebut sebagai normalisasi penyimpangan seperti yang dibahas di dalam ICAO Safety Management Manual, s. Pada prakteknya, pelanggaran-pelanggaran rutin jarang sekali dianggap sebagai pelanggaran oleh suatu kelompok kerja. Sebaliknya, hal tersebut dianggap sebagai perbaikan, disebabkan karena hal-hal tersebut dimaksudkan untuk menghemat waktu dan tenaga dengan cara menyederhanakan pekerjaan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan bilamana kelompok kerja mengalami kesulitan mengikuti prosedur-prosedur yang berlaku, mungkin karena masalah-masalah praktek pekerjaan atau penyimpangan rancang bangun. Masalah ini mengarahkan kepada pengadopsian revisi/ perubahan prosedur-prosedur secara tidak syah yang selanjutnya menjadi sesatu yang rutin dan lazim. Hal ini adalah yang disebut sebagai normalisasi penyimpangan seperti yang dibahas di dalam ICAO Safety Management Manal, Pada prakteknya, pelanggaran-pelanggaran rutin jarang sekali dianggap sebagai pelanggaran oleh suatu kelompok kerja. Sebaliknya, hal tersebut dianggap sebagai perbaikan, disebabkan karena hal-hal tersebut dimaksudkan untuk menghemat waktu dan tenaga dengan cara menyederhanakan pekerjaan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan - walaupun hal tersebut melibatkan jalan pintas yang tidak disetujui. Pelanggaran-pelanggaran luar biasa adalah kasus terisolasi terhadap penyalahgunaan kewenangan, baik oleh individu maupun dibolehkan/dibiarkan oleh manajemen. Perilaku beresiko adalah pilihan/keinginan untuk menyimpang dari suatu aturan contohnya mengambil jalan pintas terhadap prosedur karena individu percaya/yakin bahwa dia masih beroperasi / melakukan tugas "secara selamat". Karyawan /pegawai dapat memilih jalan/cara yang beresiko karena mereka merasa adanya tekanan banyak pekerjaan, dan menganggap remeh atau menganggap remeh atau menganggap ringan resiko yang diambil. Untuk karyawan/pegawai baru, banyak perilaku berseiko terjadi hanya karena kurangnya/tidak memiliki pengalaman untuk menyadari bahwa apa yang mereka 2Perilaku ceroboh adalah pilihan untuk secara sadar mengabaikan resiko besar dan tidak dipertimbangkan contoh kesewenangan terhadap substansi/menganggap remeh tugasnya. Adalah penting untuk memahami bahwa orang yang terlibat dalam perilaku ceroboh masih tidak bermaksud untuk menimbulkan bahaya. Perilaku kriminal adalah pilihan untuk secara sadar dan sengaja membahayakan/melukai orang lain contoh pembunuhan, pencurian, sabotase dan membakar rumah. 6. PERILAKU YANG DAPAT DAN TIDAK DAPAT DITERIMA Perilaku yang dapat diterima Perilaku yang dapat diterima mensyaratkan bahwa orang bekerja sebaik yang dapat dilakukannnya sesuai kemampuan, dengantujuan untuk mengindahkan peraturan-peraturan pemerintah dan persyaratan-persyaratan perusahaan. Apabilak kesalahan manusia atau perilaku beresiko atau pelanggaran rutin terjadi, walaupun upaya-upaya terbaik telah dilakukan, adalah penting bagi semua pihak yang terlibat untuk melapor secara terbuka dan berpartisipasi secara penuh dalam investigasi keselamatan dengan tujuan untuk mencegah kejadian atau masalah yang sama terulang kembali. Perilaku yang tidak dapat diterima Perilaku yang tidak dapat diterima adalah perilaku ceroboh, pelanggaran luar biasa dan perilaku kriminal. Tidak melaporkan suatu bahaya keselamatan, insiden atau kecelakaan adalah juga perilaku yang tidak dapat diterima. TANGGAPAN DARI ORGANISASI Penelitian/pemeriksaaan terhadap keadaan yang berhubungan dengan suatu kejadian akan diperlukan, dan klasifikasi dari perilaku akan dibuat pada kesimpulan dari hasil penelitian/pemeriksaan. Penelitian harus mempertimbangkan peran dari masing-masing individu, pra-kondisi, kelemahan pengawasan demikian juga dengan pengaruh-pengaruh organisasi yang mungkin mempunyai kontribusi terhadap kejadian peristiwa. 3Suatu organsiasi harus merespon secara memadai kepada setiap macacm perilaku dalam rangka menghimbau secara efektif perilaku yang dapat diterima sementara melarang perilaku yang tidak dapat diterima. Respon efektif oleh organisasi memerlukan pelaporan informasi, menerapkan investigasi dan tindak lanjut keselamatan, dan semua orang diperlakukan secara adil. Keadilan/Kesetaraan mensyaratkan bahwa perlakuan kepada semua orang juga mempertimbangkan perilaku masing-masing. Orang-orang yang menghormati dan menunjukkan perilaku yang dapat diterima harus diperlakukan dengan cara mendukung perilakunya, sementara bagi yang berperilaku tidak dapat diterima harus diperlakukan dengan cara tidak mendukung perilaku mereka baik saat ini maupun dimasa mendatang. Orang-orang berperilaku yang dapat diterima harus dapat melihat dengan jelas bahwa perilaku yang tidak dapat diterima tidak dihargai/mendapaat perlakuan yang baik. Perilaku tidak dapat diterima dapat berurusan dengan proses kedisiplinan. Konsep keadilan ini terkadang disebut just culture/ budaya adil. 8. TANGGUNG JAWAB KARYAWAN DAN KEBIJAKAN PELAPORAN KESELAMATAN Suatu contoh tanggung jawab karyawan dan kebijakan pelaporan keselamatan terkait menggambarkan perbedaaan antara perilaku yang dapat dan tidak dapat diterima diberikan di halaman berikut. Tanggung jawab Karyawan /pegawai Karyawan/ pegawai bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dengan cara yang selamat sesuai dengan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan yang berlaku dengan maksud/pertimbangan demi untuk keselamatan mereka sendiri dan orang lain. Tanggung jawab karyawan /pegawai mencakup a Mengikuti prosedur dan menghormati peraturan. b Melaporkan kepada majikan setiap bahaya ancaman atau kesalahan, insiden yang berkaitan dengan keselamatan, atau kecelakaan yang telah dialami atau disaksikan. 4c Melaporkan kepada majikan setiap kondisi atau keadaan oleh individu atau organisasi diluar organisasinya yang mungkin mengkompromikan melakukan tawar menawar keselamatan. d Melakukan semua langkah-langkah penting yang beralasan, sesuai dengan situasi, untuk menjamin keselamatan semua orang atau harta benda yang mungkin mengalami dampak karena tindakan atau pengabaian/pembiaran. e Berpartisipasi dalam program Sistem Manajemen Keselamatan organisasi. Kebijakan Pelaporan Keselamatan Operator Pesawat Udara Operator Pesawat Udara berkomitmen terhadap keselamatan. Untuk mendukung komitmen ini, Operator Pesawat Udara memerlukan pelaporan bahaya-bahaya dan kejadian-kejadian yang dapat mengakibatkan sakit, luka atau kerusakan. Karyawan/pegawai bertanggungjawab untuk mengkomunikasikan dengan segera setiap informasi yang dapat mempengaruhi keselamatan. Untuk membantu komitmen ini, Operator Pesawat Udara ini berikrar Tidak ada balas dendam terhadap perilaku yang dapat diterima. Seorang karyawan/pegawai yang sudah melakukan kesalahan akan dihibur dengan nyaman guna meredakan kesedihan/kegelisahannya dan/atau dibimbing untuk memitigasi/mehcegah terulangnya kesalahan yang sama contoh memberikan pelatihan dan/atau pengujian, praktek atau pengalaman tambahan. Seorang karyawan/pegawai yang telah melakukan perilaku beresiko atau pelanggaran rutin juga akan dibimbing tanpa hukuman dan secara konstruktif. Seorang karyawan /pegawai yang telah menunjukkan perilaku yang tidak dapat diterima tidak akan diberi tindakan hukuman atau tindakan balas dendam apabila melaporkan suatu bahaya atau kejadian kecuali orang tersebut tetap tidak merespon terhadap arah pelatiihan dan bimbingan yang diberikan, Dalam beberapa contoh respon dari Oepratora Pesawat Udara dapat mencakup diskusi, arahan dan, apabila mungkin, disiplin. 5Perilaku tidak dapat diterima dapat diatasi melalui bimbingan, konsultasi/nasehat, apabila mungkin dengan hukuman. Perilaku yang tidak dapat diterima adalah • Perilaku ceroboh contoh penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol, termasuk konsumsi obat dimana penggunaan atau konsumsi tersebut bertentangn dengan hukum yang berlaku, atau konsumsi alkohol atau obat-obatan di dalam keadaan dimana yang bersangkutan mengetahui atau seharusnya tahu bahwa kemampuan profesionalnya akan terganggu sebagai akibatnya; • Perilaku kriminal termasuk tindakan-tindakan kriminal dan sabotase; • Tidak patuh kepada prosedur-prosedur bahaya di perusahaan atau pelaporan kejadian; • Karyawan/pegawai dengan sengaja membuat pengertian yang salah terhadap fakta-fakta di dalam laporan. Kerahasiaan Identitas atau informasi mengenai identitas dari karyawan/pegawaii yang melaporkan suatu bahaya atau kejadian sesuai dengan persyaratan Operator Pesawat Udara tidak akan dibuka/diumumkan. Kecuali disetujui oleh karyawan/pegawai bersangkutan atau dipersyaratkan oleh peraturan. Daftar Referensi Pustaka 1 Marx. David Whack a Mole The Price We Pay for Expecting Perfection. Piano TX By Your Side Studios, 2009. 1A Human Error Approach to Aviation Accident Analysis, Wiegmann Douglas A and Shappell Scott A, Ashgate Publishing VT, 2003. 1 ICAO Safety Management Manual Doc 9859, section and Wiegmann Douglas A and Shappel Scott A, A Human Error Approach to Aciation Accident Analysis, Ashgate Publishing company, Burlington, VT, 2003. 1 Wiegmann Douglas A and Shappel Scott A, A Human Error Approach to Aviation Accident Analysis, Ashgate Publishing company, Burlington, VT, 2003. 1 Marx. David Whack a Mole The Price We Pay for Expecting Perfection. Piano TX By Your
Inibertujuan agar rencana yang tersusun lebih sistematis serta efektif dan efisien. 1. Menentukan tujuan. Langkah pertama yang juga merupakan langkah yang sangat penting adalah menentukan tujuan. Ada banyak alasan mengapa menentukan tujuan sangat penting dalam menyusun perencanaan. Salah satunya adalah karena seluruh fungsi manajemen
Mahasiswa/Alumni Universitas Suryakancana10 Desember 2021 0700Hai, Bintang S. Mari kita simak pembahasan berikut ini ya. Perbaikan prosedur kerja yang tidak logis adalah “Bordirlah bagian tersebut setelah menentukan kombinasi warna benang Mari kita simak pembahasan berikut ini ya. Teks prosedur merupakan sebuah bahan tertulis untuk dasar menjelaskan tahap kegiatan dalam menyelesaikan suatu aktivitas yang disusun langkah demi langkah yang tepat secara berurut sehingga menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan. Salah satu ciri kebahasaan teks prosedur ialah menjelaskan secara rinci dan detail tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna. Prosedur yang tidak logis pada teks di atas ialah prosedur 5 “Bordirlah bagian tersebut setelah pakaian jadi†karena bagian tersebut dirancukan oleh klausa “setelah pakaian jadiâ€. Fokus kegiatan pada teks tersebut ialah membuat bordir, sehingga klausa “setelah pakaian jadi†tidak ada kaitannya dengan aktivitas membuat hiasan bordir pakaian. Dengan demikian, perbaikan prosedur kerja yang tepat ialah “Bordirlah bagian tersebut setelah menentukan kombinasi warna benang Semoga membantu Ÿ˜Š
IntegrasiMRP JIT yang tidak tepat; Membutuhkan pengoperasian yang akurat; Setiap stasiun kerja adalah bagian dari lintasan produksi, meskipun terdapat lintasan aktual ataupun tidak. pengurangan tingkat cacat, perbaikan kapabilitas proses, dan perbaikan dalam prosedur kualitas. 3. Menjalankan ke level schedule dan menyediakan parts
Secara umum definisi atau pengertian prosedur adalah cara menyelesaikan suatu pekerjaan yang telah dirumuskan. Prosedur juga dapat diartikan sebagai faktor yang sangat berperan penting dalam pelaksaan suatu tugas dan tanggung jawab. Dalam sebuah prosedur pastinya akan tercantum hal-hal seperti bagaimana tugas tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa dan tugas seperti apa yang akan dilakukan, oleh siapa dan untuk apa tugas tersebut diselesaikan. A. Pengertian Prosedur Menurut Para Ahli 1. Ida Nuraida Prosedur merupakan urutan langkah-langkah atau tata cara pelaksanaan suatu pekerjaan, dimana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa tugas tersebut, bagaimana cara melakukannya dan siapa yang melakukannya. 2. Wursanto Prosedur merupakan sebuah rencana, karena bersangkutan dengan pemilihan suatu cara dalam melakukan tindakan untuk kegiatan-kegiatan mendatang. Prosedur bukan hanya tentang pedoman untuk berfikir, tetapi juga untuk bertindak dan melaksanakan cara yang tepat, guna menjalankan suatu kegiatan tertentu. 3. Zaki Baridwan Prosedur merupakan suatu urutan-urutan pekerjaan yang belibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, yang susun untuk menjamin keseragaman transaksi yang terjadi secara berulang. 4. Moenir Prosedur merupakan suatu rangkaian tindakan, langkah atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam pencapaian sebuah tujuan perlu adanya pandangan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana tahapannya. 5. MC Maryati Prosedur merupakan serangkaian dari tahapan-tahapan yang saling terkait dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Langkah-langkah yang menjadi petunjuk serta penunjang tercapainya efesiensi perusahaan dengan baik 6. Mulyadi Prosedur adalah urutan suatu kegiatan yang klerikal yang bisanya melibatkan beberaa orang yang bekerja menjadi satu tim, yang dibuat untuk menjamin penangan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang. 1. Prosedur umum Prosedur yang menyangkut bidang pekerjaan yang sifatnya general umum, dan berlaku secara nasional yang menjadi tanggung jawab manajer atas. 2. Prosedur khusus Prosedur yang berlaku secara lokal khusus artinya untuk lingkungan tertentu, yang menjadi tanggung jawab manajer ditempat itu. C. Ciri-Ciri Prosedur Prosedur harus didasarkan atas data juga fakta yang cukup mengenai situasi tertentu, tidak harus memiliki stabilitas dan masih memiliki harus mengikuti perkembangan zaman. D. Sifat-Sifat Prosedur Prosedur terdapat dalam setiap bagian biasanya dipandang sebagai penerapan pekerjaan secara batasan waktu pada setiap langkah prosedur untuk menjamin hasil akhir yang dicapai sesuai keinginan. E. Prinsip-Prinsip Prosedur Sebuah prosedur yang baik memiliki prinsip yang sederhana, tidak terlalu rumit apalagi pengawasan akan berkurang oleh prosedur kerja yang baik, karena proses penyelesaian telah mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan kerja yang ditetapkan, telah teruji bahwa prosedur tersebut mencegah penulisan dan gerakan yang tidak prosedur kerja harus memperhatikan arus kerja dibuat sefeksibel mungkin, maksudnya bisa dilakukan perubahan pada prosedur tersebut apabila terjadi hal-hal yang sifatnya penggunaan alat-alat untuk menunjang terlaksananya suatu prosedur dan sebaiknya sesuai harus menunjang pencapaian tujuan. F. Manfaat Prosedur Memudahkan dalam menentukan langka-langka kegiatan pada masa yang akan urutan dari tahap demi tahap dari rangkaian pekerjaan, maka antara satu tahap dan tahap berikutnya harus terdapat hubungan atau berkesinambungan sehingga seluruh tahapan tersebut akan menjadi satu petunjuk program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh para meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan terjadinya penyimpangan dan memudahkan menjamian penerapan prosedur yang tepat G. Tahap Evaluasi Prosedur 1. Prosedur yang dipertahankan Yang dimasksud dengan prosedur yang dipertahankan adalah prosedur yang dalam pelaksanaannya dapat diterima dengan baik oleh pelaksana, tidak terdapat hal-hal yang dapat menghambat proses kerja menuju pencapaian. 2. Prosedur yang disederhanakan Penyederhanaan suatu prosedur dilakukan berdasarkan pengalaman kerja yang mungkin dalam pelaksanaannya terdapat beberapa hambatan yang ditemukan oleh para pelaksana. Dan dalam penyederhanaan prosedur meliputi perpendekan durasi kerja, mempermudah pelaksanaan dan mengurangi sebagaian tahapan yang biasanya dilakukan. 3. Prosedur yang diperbaiki Prosedur yang telah ada seringkali diterapkan perbaikan secara terus menerus dengan tujuan mendapatkan prosedur kerja yang baik agar efesiensi dapat tercapai. Langkah-langkah yang harus di tempuh dalam perbaikan prosedur, diantaranya Temukan permasalahannya, seperti boros atau bayak keluhan;Mengumpulkan data-data pendukung untuk menguatkan alasan perlunya perbaikan pada prosedur;Temukan prosedur yang lebih baik, dengan pertimbangan bagian mana dari prosedur yang harus dihilangkan, ditambah, dikombinasikan atau dirubah;Melakukan uji coba ada prosedur baru;Mengevaluasi prosedur baru apakah benar-benar lebih baik; dan Jika memang lebih baik maka bakukan standarisasi. A. Pengertian Prosedur Menurut Para Ahli1. Ida Nuraida2. Wursanto3. Zaki Baridwan4. Moenir5. MC Maryati6. MulyadiB. Tipe-Tipe Prosedur1. Prosedur umum2. Prosedur khususC. Ciri-Ciri ProsedurD. Sifat-Sifat ProsedurE. Prinsip-Prinsip ProsedurF. Manfaat ProsedurG. Tahap Evaluasi Prosedur1. Prosedur yang dipertahankan2. Prosedur yang disederhanakan3. Prosedur yang diperbaiki
LangkahLangkah Penyusunan Instruksi Kerja. Menurut ISO 9001:2000, instruksi kerja adalah dokumen mekanisme kerja yang mengatur secara rinci dan jelas urutan suatu aktivitas, yang hanya melibatkan satu fungsi saja sebagai pendukung Prosedur Mutu atau Prosedur Kerja. Secara prinsip, instruksi kerja menguraikan bagaimana satu langkah dalam
Persiapan Surveillance Audit ISO 90012015. Badan Sertifikasi yang ditunjuk sebagai pihak ketiga independen akan memeriksa Sistem Manajemen Mutu dengan melakukan Surveillance Audit setiap tahunnya. Surveillance audit ini merupakan kewajiban bagi organisasi yang telah mendapatkan sertifikat ISO 90012015 sebagai bentuk pengawasan penerapan Sistem Manajemen Mutu. Change Konsultan ISO Beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh organasasi dalam pelaksanaan Audit Surveillance ini antara lain adalah A. Memastikan Wakil Manajemen dan Pengendali Dokumen mengendalikan proses manajemen yang diatur dalam Manual Mutu Prosedur Pengendalian Informasi Terdokumentasi Prosedur Prosedur Manajemen Risiko Prosedur Monitoring Sasaran Mutu Prosedur Pengendalian Hasil Kegiatan Tidak Sesuai Prosedur Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan Prosedur Pengukuran Kepuasan Pelanggan Prosedur Pengelolaan Audit Internal Prosedur Manajemen Pengetahuan Prosedur Manajemen Perubahan Prosedur Program Improvement Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen B. Memastikan masing-masing Bidang dan Bagian menerapkan proses sesuai dengan Prosedur Kerja yang telah ditetapkan. C. Memastikan bukti Rekaman dari masing-masing Bidang dan Bagian disimpan dengan baik sesuai dengan Daftar Rekaman Bidang/Bagian. D. Memastikan Bidang dan Bagian melakukan monitoring Sasaran Mutu sesuai Program Sasaran Mutu sesuai dengan periode pengukuran dalam formulir Monitoring Pencapaian Sasaran Mutu Bidang/Bagian. E. Memastikan Bidang dan Bagian melakukan evaluasi efektifitas mitigasi risiko proses dalam formulir Manajemen Risiko. F. Memastikan Wakil Manajemen dan Auditor Internal melakukan audit internal untuk memeriksa efektifitas penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 90012015 berdasarkan Prosedur Pengelolaan Audit Internal. Berdasarkan jadwal Surveillance Audit yang akan diadakan dilaksanakan, maka masing-masing Bidang dan Bagian harus mempersiapkan dengan baik bukti-bukti penerapan seperti yang dijelaskan di atas untuk dapat ditunjukkan dalam audit pengawasan ISO 90012015. Change Konsultan ISO
. 325 325 199 486 381 45 68 165
perbaikan prosedur kerja yang tidak logis yang tepat adalah